News  

Mendagri Tito: Seiring Waktu, Virus COVID-19 Akan Melemah Sendiri

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan ada kemungkinan virus corona (Covid-19) bisa melemah dengan sendirinya. Hal menurutnya menjadi skenario akhir penanda berakhirnya pandemi corona yang telah mewabah di dunia selama ini.

“Lalu skenario yang terakhir adalah virusnya melemah sendiri. Kita percaya virus ini dari Tuhan, dan Tuhan yang bisa menyelesaikannya,” kata Tito dalam webinar bertema ‘Pilkada di Tengah Pandemi Covid-19’ yang diakses di kanal Youtube Taruna Merah Putih (TMP), Senin (10/8).

Lebih lanjut, Tito menyatakan kasus virus yang melemah dengan sendirinya pernah terjadi saat dunia dilanda pandemi Spanish Flu atau flu spanyol pada medio tahun 1918-1920 silam.

Tito menyatakan pandemi itu bisa berakhir karena virusnya melemah sendiri serta dikombinasikan dengan proses herd immunity.

Herd immunity merupakan kondisi saat sebagian besar orang dalam suatu kelompok tertular lalu sembuh dan memiliki kekebalan terhadap penyakit infeksi tertentu. Penerapan herd immunity secara alamiah artinya membiarkan orang-orang terinfeksi virus hingga 70 persen.

Alhasil, kata Tito, virus influenza saat ini dianggap hanya sekadar penyakit biasa karena seiring berjalannya waktu melemah dengan sendirinya.

“Sampai hari ini, kita alami sendiri seperti flu dan seperti penyakit biasa, antara tahun 1920 itu penyakit mematikan,” kata Tito.

Virus melemah sendiri adalah skenario ketiga berakhirnya pandemi. Dua skenario awal menurutnya adalah saat vaksin ditemukan dan ketika terjadinya herd immunity yaitu kekebalan kelompok.

Tito menyatakan saat ini negara-negara di dunia tengah berlomba mencari vaksin yang cocok untuk melawan virus corona. Ia mengatakan sudah ada dua kandidat vaksin corona yang berasal dari China dan Inggris yang sedang memasuki fase uji klinis tahap tiga.

Ia berharap paling lambat bulan Desember 2020 vaksin tersebut bisa melewati uji klinis fase ketiga bila cocok dengan virus corona yang ada di Indonesia.

“Kalau efektif bisa munculkan antibodi. Bisa mematikan virus covid, maka setelah itu baru ada produksi massal. Produksi massal direncanakan Januari-Februari 2021. Harus 2/3 populasi Indonesia di vaksin,” kata Tito.

Sementara itu, skenario herd immunity kemungkinan akan memakan banyak korban. Sebab, skenario tersebut memperlihatkan daya tahan tubuh manusia yang kuat akan bertahan, sementara yang lemah akan jatuh sakit hingga meninggal dunia.

Skenario ini pernah terjadi tatkala manusia tengah menghadapi pandemi wabah hitam atau Black Death pada pertengahan abad 14 di Eropa dan wabah Spanish Flu pada medio 1920 silam.

Ia menyatakan kedua wabah tersebut telah merenggut puluhan jutaan jiwa karena skenario herd immunity dilakukan kala itu.

“Dan kini tak ada pandemi sebesar covid 19, seluas Covid-19. Ini pandemi terluas dalam sejarah umat manusia. Kita lihat skenario herd immunitiy enggak kita inginkan,” kata Tito.

Diketahui, total kasus positif virus corona di Indonesia per Minggu tanggal 9 Agustus 2020 mencapai 125.396 kasus. Dari jumlah tersebut sebanyak 80.952 orang sembuh dan 5.723 orang meninggal dunia. {CNN}