News  

Kemensesneg Siapkan 101 Mobil Dinas Baru Untuk Para Menteri Tahun 2021

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Ayodhia GL Kalake menyebut ada banyak rencana pemerintah membentuk ekosistem kendaraan listrik Tanah Air.

Salah satunya mengganti secara bertahap kendaraan dinas pejabat negara dengan mobil listrik.

“Kami setahap demi setahap akan mengganti kendaraan dinas menjadi KBLBB (kendaraan bermotor listrik berbasis baterai),” kata Ayodhia mengutip situs Kemenko Marves, Selasa (6/10).

Ia menyampaikan penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas kementerian, lembaga dan lainnya, ditargetkan mulai terwujud pada 2021.

“Maka diperlukan Surat Edaran dari institusi terkait, dan ditargetkan mulai tahun 2021 hingga tahun 2024 sudah terwujud,” katanya.

Seperti diketahui, pada tahun lalu para menteri telah mendapatkan mobil dinas baru berupa model hybrid Toyota Crown.

Kementerian Sekretariat Negara telah menyediakan 101 unit buat dipakai menteri, pejabat setingkat menteri, pimpinan lembaga negara, serta mantan presiden dan wakil presiden.

Belum diketahui mobil listrik jenis dan merek apa yang akan digunakan sebagai pengganti mobil dinas menteri saat ini. Menurut Ayodhia pemerintah juga akan memasukkan kendaraan listrik ke dalam e-catalogue.

E-catalogue atau katalog elektronik ini merupakan sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga Barang atau Jasa tertentu dari berbagai Penyedia Barang atau Jasa Pemerintah.

“Sementara, kendaraan listrik roda dua produksi dalam negeri sudah masuk ke dalam e – catalogue inovasi,” ungkap dia.

Ia melanjutkan pemerintah terus memperkuat komitmen mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dengan infrastruktur pendukungnya. Menurutnya pengembangan dilaksanakan melalui berbagai tahapan.

“Pemerintah sangat berkomitmen kuat untuk terus mengembangkan kendaraan listrik. Pemerintah juga berharap ini menjadi pilihan utama, tetapi memang harus bertahap dengan terus memberikan dukungan penuh,” katanya.

Ia mengatakan dukungan yang diberikan antaranya insentif kepada pabrikan atau industri yang mengembangkan kendaraan listrkk, dan terus mendorong pengembangan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

“Sudah ada investor asing yang membangun industri skala besarnya di Indonesia,” ucapnya. {CNN}