Pernah Gagal Masuk Pelatnas dan Nyaris Pensiun Dini, Fajar Alfian Kini Bersinar

Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian, mengaku hampir menyerah pada karier bulutangkisnya lantaran merasa tertekan lantaran selalu gagal menembus ke pelatnas PBSI.

Fajar Alfian tercatat sebagai salah satu pebulutangkis jebolan SGS PLN Badminton Club di Bandung. Bersama klub yang berbasis di Bandung ini, dia menjalani pelatihan selama satu tahun sebelum akhirnya mengikuti Kejuaraan Pemuda Dunia 2013 dengan dia menjadi runner-up.

Berbicara kepada CNN Indonesia baru-baru ini, Fajar Alfian rupanya sempat merasa tertekan lantaran selalu gagal masuk ke pelatnas Cipayung.

“Untuk mempersiapkan Kejuaraan Dunia Remaja, saya mendapat pelatihan selama tiga bulan di timnas Indonesia. Belakangan, saya kembali ke klub dan mengikuti kompetisi nasional Indonesia dan meraih medali emas campuran,” ujar Fajar.

“Entah kenapa, tapi tetap saja gagal di tahun 2014. Saya tidak masuk timnas. Saya sedikit tertekan saat itu. Saya bermain bulutangkis dengan sepenuh hati, tapi nyatanya seperti ini, sangat kecewa,” lanjutnya.

Selama mengawali kariernya bersama timnas itulah, Fajar Alfian sempat diminta berhenti oleh orang tuanya. Kedua orang tuanya ingin Fajar melanjukan pendidikan akademik daridapa merasa tertekan dengan pelatihan.

“Pada Februari 2014, orang saya menemui pelatih klub SGS, berharap saya akan berhenti bermain bulutangkis dan fokus pada studi saya,” Fajar bercerita.

Akan tetapi klub SGS mencoba menasihatinya untuk tidak menyerah pada bulutangkis. Klub kemudian membiarkan dirinya bermain satu tahun lagi untuk memastikan dia bisa menembus pelatnas.

“Jika saya tidak bisa masuk tim nasional saat itu, mereka menghormati pilihan saya. Lima bulan kemudian, saya diundang ke tim nasional untuk magang,” lanjutnya.

Bergabung di Timnas, Fajar kemudian diminta pelatihnya memilih antara ganda campuran atau ganda putra. Dia pun memilih ganda putra dan dipasangkan dengan Muhammad Rian Ardianto.

Prestasi pertama yang berhasil ditorehkan Fajar/Rian dalah menjuarai Badminton International Challenger 2014. Setelah turnamen itu, keduanya seperti menemukan chemistry tiap kali tampil.

Fajar juga meraih perunggu SEA Games 2017, Perak Asian Games 2018, hingga medali perunggu di BWF World Championship 2019 bersama Rian Ardianto.

Selain itu sejauh ini, Fajar Alfian juga tercatat telah mengoleksi empat gelar juara BWF World Tour. Mulai dari Malaysia Master 2018, Syed Modi International 2018, Swiss Open 2019 dan juga Korea Open 2019. {indosport}