Lagu Baby Shark Dari Pinkfong Jadi Video Youtube Terbanyak Dilihat Sepanjang Masa

`Baby Shark`, lagu anak-anak yang direkam oleh Pinkfong, perusahaan asal Korea Selatan, menjadi video yang paling banyak ditonton di youtube=””>youtube”>YouTube.

Lagu ini telah diputar sebanyak 7,04 miliar kali, menyalip rekor sebelumnya yang dipegang lagu Despacito yang dibawakan oleh Luis Fonsi.

Jika lagu ini diputar berulang-ulang dan diakumulasi waktunya, Baby Shark telah ditayangkan secara daring secara terus menerus selama 30.187 tahun.

Pinkfong telah mengantongi keuntungan sekitar US$5,2 juta atau setara Rp72,9 miliar dari YouTube.

Perlu empat tahun bagi Baby Shark untuk mencapai puncak tangga lagu YouTube yang paling banyak diputar, meski sebenarnya lagu ini sudah ada lebih lama dari itu.

Lagu ini diperkirakan berasal dari kamp musim panas Amerika Serikat pada 1970an. Satu teori mengatakan, lagu ini ditemukan pada 1975, saat film Jaws karya Steven Spielberg menjadi box office di dunia.

Ada beragam versi, termasuk satu versi seorang peselancar kehilangan lengannya karena hiu, dan versi lain menyebutkan tokoh protagonisnya meninggal.

Ada pula versi internasional – termasuk lagu Bebe Requin dari Prancis dan Kleiner Hai (hiu kecil) dari Jerman, yang menjadi hit kecil di Eropa pada 2007.

Tapi tak ada satu pun dari mereka yang bisa menyaingi kesuksesan interpretasi Pinkfong. Lagu yang dinyanyikan oleh bocah 10 tahun, keturunan Korea-Amerika, Hope Segoine, itu diunggah ke YouTube pada 2015.

Gerakan joget dan lirik “doo doo doo doo doo doo” membuat ketagihan dan menjadi populer di Korea Selatan. Bahkan, kelompok musik seperti Red Velvet, Girls` Generation dan Blackpink memperagakannya dalam konser mereka.

Bulan Juni berikutnya, Pinkfong meluncurkan video kedua, dengan judul Baby Shark Dance, yang menampilkan dua anak lucu yang melakukan tarian menggemaskan.

Video tersebut menginspirasi tagar viral #BabySharkChallenge – mulai dari para petani di Indonesia sampai bintang pop seperti Cardi B dan Josh Groban ikut dalam keseruan tersebut.

Lagu ini seperti `kembang gula` buat anak-anak, yang mendorong hasrat untuk terus mengulang-ulang lagu itu. Hal ini yang kemudian mendorongnya naik peringkat menjadi video yang paling banyak ditonton.

“Lagu anak-anak selalu lambat, sangat lucu, tapi terkadang itu membantu anak-anak untuk lekas tidur – berbeda dengan Baby Shark,” kata direktur pemasarang Pinkfong, Jamie Oh kepada BBC pada 2018 silam.

“Baby Shark yang digarap Pingfong sangat trendi dan memiliki ketukan riang dan gerakan joget yang menyenangkan. Animasinya sangat jelas. Kami menyebut ini sebagai generasi selanjutnya dari K-Pop.”

Perusahaan sedang mengubah lagu ini menjadi sebuah film dan sebuah musikal, serta bercita-cita untuk membuat Baby Shark menambah satu koleksi “lagu klasik anak-anak seperti Twinkle Twinkle Little Star,” tambah Oh.

Namun, induk perusahaan Pinkfong, SmartStudy menghadapi gugatan dari penulis lagu anak, Jonathan Wright, yang merekam aransemen serupa dari lagu ini pada 2011. Menurutnya, dia punya hak cipta pada lagu yang telah diinterpretasikan.

SmartStudy menjawab bahwa versi mereka “berdasarkan sebuah nyanyian lagu tradisional bersama yang telah menjadi milik publik”. Kasus ini masih dipertimbangkan oleh Komisi Hak Cipta Korea.

Bulan lalu, lagu ini juga memicu kontroversi ketika tiga sipir penjara di Oklahoma dituduh menggunakannya untuk menghukum para narapidana.

Berdasarkan dokumen pengadilan, lima narapidana diborgol menghadap ke dinding dan dipaksa berdiri selama dua jam sambil mendengarkan lagu Baby Shark yang diulang-ulang.

Paparan lagu tersebut menempatkan “tekanan emosional yang tidak semestinya pada narapidana yang kemungkinan besar sudah menderita,” kata jaksa wilayah David Prater. Tapi lagu itu juga dimanfaatkan secara positif.

Saat Eliane Jabbour terjebak di tengah-tengah kerumunan unjuk rasa anti-pemerintah di Libanon akhir Oktober lalu, dia khawatir keributan ini akan membuat takut anaknya yang baru berusia 15 bulan. Dia baru saja terbangun dari tidur siang di kursi belakang mobil.

Para pengunjuk rasa justru melingkari mobil tersebut dan menyanyikan Baby Shark untuk menolong agar anak itu tetap tentang.

Sebuah video yang direkam di Beirut ini – dengan Robin menatap nyanyian dan tarian dengan mata terbelalak – telah viral, dan menjadi sebuah simbol harapan di tengah protes yang berlangsung. {viva}