Jalan Tengah Golkar

Hiruk pikuk saling membangun narasi pro kontra terkait Habib Rizieq Shihab dikhawatirkan akan lebih memperdalam jurang perbedaan dan konflik sesama Muslim.

Perdebatan sengit terhadap sikap Panglima TNI dan pemeriksaan terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan oleh Polda Metro Jaya, semakin riuh dan itupun rentan menyulut konflik sesama anak bangsa yang berbeda pendapat.

Elite Parpol ditengah kontestasi pilkada serentak seragam menyuarakan betapa tidak pentingnya Habib Rizieq Shihab, ini tentu sedikit banyak akan beresiko terhadap raihan suara di beberapa daerah.

Partai Golkar sudah berkali ditarik ke dalam berbagai pusaran konflik yang menuai reaksi keras dan antipati dari masyarakat, sehingga melahirkan stigma-stigma negatif yang merugikan Golkar.

Dengan merosotnya elektabilitas Golkar ke kisaran 6 ke 7 % harus menjadi cambuk dan introspeksi.

Partai Golkar sebaiknya keluar dari tabuhan genderang kepentingan partai lain dan tetap menjadi partai tengah yang mengakomodir semua mahzab Aqidah maupun Politik, sehingga tetap menjadi rumah besar yang rindang dan teduh.

Partai Golkar memiliki pekerjaan rumah yang harus fokus dilakukan semua kader yaitu sosialisasi UU Cipta Kerja yang sudah memasuki tahap serap aspirasi masyarakat untuk turunan dari UU Cipta Kerja.

Energi kekuatan Golkar harus maksimal dicurahkan dalam sukses 60% Pilkada Serentak tanggal 9 Desember 2020. [golkarpedia]

MARI BUNG REBUT KEMBALI
Samsul Hidayat, Wasekjen DPP Partai Golkar