Tak Perlu Kurangi Libur Panjang, PPP: Fokus Awasi Protokol Kesehatan Semua Sektor Publik

Wakil Ketua Umum PPP Arwani Thomafi mengatakan untuk mengendalikan virus Corona tak harus mengurangi libur panjang. Arwani menilai liburan bisa dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

“Jika dimaksudkan untuk pengendalian penyebaran COVID-19, maka solusinya tidak harus dengan mengurangi libur panjang. Apalagi banyak yang sudah merencanakan aktivitas liburan,” kata Arwani kepada wartawan, Senin (23/11/2020).

Arwani menyebut pemerintah hanya perlu memastikan protokol kesehatan (prokes) selama liburan tetap dilaksanakan. Dia menyebut, aktivitas liburan dapat meningkatkan perokonomian daerah.

“Pemerintah agar fokus memastikan penerapan prokes di semua sektor publik, misal transportasi umum, rumah makan, rest area, penginapan, tempat ibadah dan tempat publik lainnya. Aktivitas liburan akan berpotensi meningkatkan perekonomian di daerah,” katanya.

Perihal pengurangan libur panjang ini disampaikan oleh Menko PMK, Muhandjir Effendy. Muhadjir menyebut Presiden Jokowi memberikan arahan ada pengurangan hari libur akhir tahun ini.

“Yang berkaitan dengan masalah libur cuti bersama akhir tahun, termasuk libur pengganti cuti bersama hari raya Idul Fitri, Bapak Presiden memberikan arahan supaya ada pengurangan,” kata Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Senin (23/11).

Muhadjir menyebut Jokowi memerintahkan adanya rapat koordinasi Kemenko PMK dengan pihak terkait mengenai libur akhir tahun. Jokowi meminta rapat koordinasi itu dilakukan segera.

“Dan beliau memerintahkan supaya segera ada rapat koordinasi yang dilakukan Kemenko PMK dengan kementerian dan lembaga terkait, terutama yang berkaitan dengan masalah libur akhir tahun dan pengganti libur cuti bersama Idul Fitri,” ujar Muhadjir. {detik}