News  

Prabowo Kena OTT, Prabowo Gebrak Meja dan Pecat Prabowo?

Prabowo atau lengkapnya Edhy Prabowo kena OTT KPK. Kader Gerindra yang menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan ini terciduk operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dini hari (25/21).

Menteri Edhy Prabowo dan rombongan yang ditangkap KPK hingga Rabu (25/11/2020) siang masih berstatus terperiksa. Penyidik KPK sendiri waktu 1 x 24 jam menetapkan status hukum Menteri Edhy dan rombongan yang terjerat OTT.

Prabowo yang lain, atau lebih tepatnya Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan (Menhan) yang juga Ketua Umum Partai Gerindra,  pernah menegaskan akan memenjarakan kadernya yang terlibat korupsi saat Debat Pilpres 2019. Bahkan, dalam debat Pilpres bak macan lapar Prabowo menggebrak meja, marah pada penjajahan asing dan aseng.

Publik lalu bertanya-tanya, apakah Prabowo akan kembali menggebrak meja? Apakah, Prabowo (Subianto) akan memenjarakan Prabowo (Edhy)? Waktu yang akan menjawabnya, yang jelas Edhy Prabowo kena OTT terkait dugaan korupsi eksport  benih lobster (benur).

Sebenarnya, kasus Korupsi ini apa cuma menimpa Prabowo atau partai Gerindra? Jawabnya, semakin berkuasa peluang menyalahgunakan wewenang (korupsi) semakin besar. logikanya,  partai berkuasa lebih mengerikan korupsinya, karena memiliki kendali kekuasaan lebih.

Terbukti, partai seperti PDIP dan Golkar mendapatkan urutan puncak kadernya yang tersangkut korupsi. Dua partai ini, memiliki suara tertinggi, memiliki wakil di parlemen terbanyak, dan memiliki anggota DPRD dan kepala daerah yang banyak di daerah.

Apakah partai lainnya tidak korupsi ? Jawabnya, mustahil. Semua yang memiliki akses apalagi pengendali kekuasaan, pada kewenangannya pasti Korupsi. Kader Demokrat, PPP, PAN, PKB, NASDEM, PKS, semuanya menyumbang koruptor.

Bagaimana dengan kader partai yang tidak kena Kasus, apakah mereka bersih? Jawabnya tidak, seperti kata Prof Ahmad Mubarok dari Demokrat, menyatakan korupsi itu seperti arisan. Suatu saat, nama kader partai akan keluar sebagai pemenang arisan korupsi.

Lantas apa solusinya? Ya ganti rezim, ganti sistem. tegakkan Syari’ah, Tegakkan Khilafah. Ga bisa korupsi diselesaikan dengan cara konvensional, harus dengan syariat Islam.

Khilafah akan memberantas korupsi dengan membangun akidah Islam, membangun keyakinan akan adanya kampung akhirat, meyakinkan bahwa seluruh perbuatan mungkin luput dari KPK, tapi tak akan luput dari penglihatan Allah SWT. Dan yang jelas, yang melanggar akan disanksi tegas sesuai hukum Al Qur’an dan as Sunnah.

Omong-omong, apakah Prabowo akan kembali menggebrak meja? Apakah Prabowo akan memenjarakan ‘Prabowo’? Jawabannya, sepertinya mustahil.

Konon menurut hikayat, harimau telah berubah menjadi kucing sejak mendapat jamuan nasi goreng. Macan itu kabarnya kehilangan taring dan kuku cakarnya,  bahkan aumannya telah berubah menjadi meongan.

Ahmad Khozinudin, Sastrawan Politik