Difitnah Irma Suryani Terlibat Kerumunan Massa Habib Rizieq Shihab, Ini Tanggapan Fadli Zon

Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon tidak terima dengan pernyataan dari Politikus Partai Nasdem Irma Suryani yang menyebut dirinya ikut terlibat dalam kerumunan massa Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.

Momen tersebut terjadi dalam acara Mata Najwa ‘Trans7’, Rabu (2/12/2020). Dilansir TribunWow.com, Irma Suryani mulanya meminta Fadli Zon supaya tidak terus-terusan mengungkit hal-hal yang sudah lalu.

Hal itu lantaran Fadli Zon masih menyalahkan pemerintah dalam menyikapi masuknya Covid-19 pertama kali ke Indonesia. Termasuk menyalahkan sikap pemerintah yang tidak serius dalam menangani pandemi Covid-19.

“Fadli kan sebagai wakil rakyat sebaiknya tidak bicara ke belakang, bicaranya ke depan,” ujar Irma.

“Ini bagian dari kerja sama seluruh komponen masyarakat untuk mengatasi Covid-19,” imbuhnya.

Irma lantas menyindir Fadli Zon terkait kerumunan yang terjadi dalam acara Habib Rizieq. Seperti yang diketahui, sejak kepulangan Habib Rizieq, beberapa acara yang digelarnya selalu dihadiri oleh banyak orang.

Akibatnya terjadi adanya kerumunan dan tidak mengindahkan protokol kesehatan.

“Jangan lupa juga Fadli juga hadir di acara kerumunan-kerumunan yang sebenarnya kontraproduktif dengan yang Anda sampaikan tadi,” kata Irma.

Menanggapi hal itu, Fadli Zon kembali mempertanyakan. Fadli Zon menegaskan bahwa dirinya tidak hadir dalam kerumunan massa Habib Rizieq.

“Di mana?” tanya Fadli Zon.

“Yang ke Habib Rizieq kan Anda hadir,” terang Irma.

“Saya tidak hadir, saya hadir bertemu tapi tidak di dalam kerumunan. Itu fitnah, ” jelas Fadli Zon.

Mendengar penjelasan Fadli Zon, Irma tetap menilai Fadli Zon sedikit terlibat terkait Habib Rizieq. Terlepas terlibat atau tidaknya, Irma tetap menyalahkan sikap mantan wakil ketua DPR RI itu.

Pasalnya, Fadli Zon terkesan tidak banyak mempersoalkan adanya kerumunan yang melibatkan Habib Rizieq.

“Apapun itu, saya enggak bikin fitnah. Anda mengkoreksi pemerintah tapi kenapa Anda tidak mengkoreksi kerumunan-kerumunan yang sebenarnya anda koreksi,” kata Irma.

“Kita koreksi semua, persoalannya ini kan ketidakadilan dalam menangani itu,” bantah Fadli Zon lagi.

Rocky Gerung Sebut Fadli Zon akan Liar jika Gantikan Edhy Prabowo

Akademisi Rocky Gerung menyoroti kekosongan posisi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) pasca-Edhy Prabowo ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) .

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan di kanal YouTube Rocky Gerung Official, diunggah Senin (30/11/2020).

Diketahui sebelumnya, Edhy Prabowo ditangkap KPK dalam kasus dugaan menerima suap terkait izin ekspor benih lobster atau benur.

Setelah pengunduran diri Edhy Prabowo, mencuat beberapa nama yang diisukan mengisi posisi Menteri KKP, termasuk Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon.

Rocky Gerung dan jurnalis Hersubeno Arief kemudian menanggapi isu tersebut.

Hersubeno sendiri menilai pilihan itu akan menjadi menarik, mengingat posisi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi dijabat oleh Luhut Binsar Panjaitan.

“Saya membayangkan seru juga kalau ada seorang Fadli Zon di kabinet terus dia di bawah koordinasi Luhut Pandjaitan, pasti sedap itu,” komentar Hersubeno Arief.

Rocky sendiri menilai watak Fadli Zon dapat disebut liar, apalagi jika masuk dalam kabinet. “Setahu saya, saya kenal Fadli Zon sudah berabad-abad. Wataknya itu enggak bisa ditundukkan,” singgung Rocky Gerung.

“Dia bisa jadi liar, dia bisa ikut-ikutan nanti ngatur KSP (Kantor Staf Presiden), segala macam,” lanjutnya.

Meskipun begitu, ia menilai bergabungnya Fadli Zon dalam kabinet akan memberi warna baru dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Tidak hanya itu, ia menilai Luhut tidak akan mampu menangani Fadli Zon jika membuat kebijakan “liar”. “Bagus juga, saya juga senang ada variasi baru, ada dinamika baru di kabinet kalau Fadli Zon masuk,” katanya.

“Pasti Luhut tidak akan mampu kendalikan Fadli Zon, karena ini soal watak ‘kan, soal perangai,” jelas Rocky.

“Saya kira itu,” tambahnya.

Sebelumnya Rocky menilai posisi Menteri KKP akan diisi tokoh dari Partai Gerindra.

Ia menerangkan hal tersebut sudah menjadi jatah partai dalam kabinet.

Menurut Rocky, saat ini Jokowi tengah menunggu sinyal dari pihak Gerindra.

“Tapi oke, kita indifferent sebetulnya. Masuk enggak masuk, cicak bunyi saja, masuk tidak, masuk tidak,” kata Rocky mengibaratkan.

“Yang lagi nunggu cicak bunyi sebenarnya bukan rakyat, tapi Pak Jokowi yang nunggu cicak bunyi, terima enggak, terima enggak,” terangnya. {tribun}