News  

Aksi Rasis Guru besar USU, Yusuf Henuk Sandingkan Foto Natalius Pigai Dengan Monyet

Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai menjadi topik pembicaraan karena disandingkan dengan foto gorila. Ulah rasis ini dilakukan oleh Ambroncius Nababan. Dia mengunggah foto Pigai-gorila di akun Facebooknya yang kemudian viral di media sosial.

Ternyata aksi rasis ini pernah dilakukan oleh Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU), Profesor Yusuf Leonard Henuk.

Dikutip VIVA, Senin, 25 Januari 2021 di akun Twitternya @profYLH, dia mencuit kalimat yang ditujukan kepada Pigai. Cuitan ini dibuat Yusuf pada tanggal 2 Januari 2021.

“Pace @NataliusPigai2 beta mau suruh ko pergi ke cermin lalu coba bertanya pada diri ko:”Memangnya @NataliusPigai2 punya kapasitas di negeri ini?”.Pasti ko berani buktikan ke @edo751945 & membantah pernyataan @ruhutsitompul yang tentu dapat dianggap salah,” tulis Yusuf sambil menyertakan foto Pigai dengan monyet yang sedang bercermin.

Warganet langsung berkomentar pedas. Mereka menyerang jika gelar yang disandang Yusuf tidak pantas karena rasis terhadap sesama warga negara Indonesia apalagi cuma beda pandangan dalam berpendapat.

“Trus yang anda sudah lakukan buat NKRI ini apa ?Demokrasi silahkan, tp demokrasi jg bukan berarti hanya koar2 saja tp minim solusi dan tindakan,” cuit akun @RChandra05.

“Gelarmu tidak menjamin isi otakmu. Kau pikir sudah menjadi makhluk Tuhan yg sempurna? Bangsat rasis kau!,” tulis akun @KikiNamakecilku

Seperti diketahui, Ambroncius Nababan menyindir Pigai yang menolak divaksin. Begini narasinya:

“Edodoeee pace. Vaksin ko bukan Sinovac tapi ko punya sodara bilang vaksin rabies. Sa setuju pace,” tulis akun Ambroncius.

Dalam unggahan itu juga dia menyandingkan foto Pigai dengan Gorila dengan menyematkan kata-kata berikut:

Foto Pigai: Drun yuk kita beli vaksin COVID19 dari luar negeri. pemerintah punya diragukan.

Gorila: kaka vaksin kita bukan sinovac/pfizer. Vaksin kita vaksin rabies.

Pigai pun berkomentar. Dia kecewa dengan foto yang beredar itu.

“I am proud of you, mr @LloydAustin black African American most powerful gentlement in the world. We have been on fire againt Indonesian Colective (state) Racism to black African Melanesian (Papuan) more then 50 years. Torture, killing & slow motion genocide. We need attention,” tulis Pigai {viva}