News  

Danareksa: Pemulihan Ekonomi Lambat, Program PEN Tak Beri Dampak Signifikan

Helikopter uang pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbentuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) dianggap tidak berpengaruh signifikan terhadap perekonomian.

Hal tersebut terungkap dalam riset terbaru Danareksa Research Institute yang berjudul ‘GDP Outlook 4th Quarter of 2020 : Sluggish Recovery’, seperti dikutip CNBC Indonesia, Rabu (3/2/2021).

“Pemulihan ekonomi berlanjut secara lebih lambat dibandingkan dengan periode sebelumnya. Realisasi program PEN khususnya program perlindungan sosial, tidak berdampak signifikan terhadap peningkatan konsumsi rumah tangga,” tulis laporan tersebut.

Laporan ini mengatakan, konsumsi rumah tangga masih lemah kendati realisasi program perlindungan sosial pemerintah sudah cukup tinggi. Ada sejumlah faktor yang menyebabkan hal ini terjadi.

“Lemahnya konsumsi rumah tangga didorong oleh terbatasnya aktivitas masyarakat umum akibat PSBB skala besar pada awal Oktober 2020 yang dilanjutkan dengan peralihan PSBB hingga akhir Desember 2020,”

“Pelemahan tersebut terlihat dari penjualan kendaraan yang melambat dibandingkan periode sebelumnya, kontraksi pertumbuhan kredit konsumsi, dan lemahnya penjualan eceran,”

Pada tahun ini, pemerintah masih mengandalkan program PEN dalam ‘menyembuhkan’ perekonomian akibat dampak Covid-19. Tahun ini, pemerintah mengalokasikan program PEN sebesar Rp 553,09 triliun. {CNBC}