Pernah Puji Nurdin Abdullah Tokoh Anti Korupsi, Tsamara: Siapa Bisa Prediksi Masa Depan Ada OTT KPK?

Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany pernah mengunggah tulisan di aku Twitter miliknya memuji Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah sebagai salah satu tokoh anti-korupsi.

Namun saat ini, Nurdin Abdullah diduga terlibat dalam praktik korupsi. Sehingga terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menanggapi hal tersebut, Tsamara Amany mengatakan dirinya tidak tahu kalau pada akhirnya Nurdin Abdullah harus berurusan dengan KPK lantaran dugaan korupsi.

“Siapa yang bisa prediksi di masa depan bahwa akan ada OTT KPK,” ujar Tsamara kepada JawaPos.com, Sabtu (27/2).

Tsamara mengatakan, waktu itu Nurdin adalah salah satu kepala daerah yang berprestasi. Karena dianugerahi Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) pada 2017 lalu.

“Tweet saya itu tidak mengherankan beliau mendapatkan Bung Hatta Anti-Corruption Award. Salah satu kepala daerah berprestasi. Saya hanya bisa melihat yang sudah terjadi saja waktu itu,” katanya.

Namun demikian, Tsamara mendukung penuh langkah KPK untuk melakukan penindakan. Saat ini dirinya juga masih menunggu keterangan resmi dari KPK mengenai status Nurdin Abdullah.

“Saya masih tunggu keterangan resmi KPK. Tapi kalau memang terbukti terlibat saya dukung 100 persen KPK,” ungkapnya.

Adapun, Tsamara dalam akun Twitter miliknya @TsamaraDKI pada Januari 2018 silam pernah memuji Nurdin Abdullah sebagi kepala daerah berprestasi dengan mendapatkan penghargaan anti-korupsi.

“Ini cagub kita di Sulsel. Pak Nurdin Abdullah. Tokoh anti-korupsi. Nggak sabar lihat Sulsel dibikin keren sama Pak Nurdin,” tulis Tsamara.

“Terima Kasih Pak sudah beri semangat ke bro dan sis @psi_id. Salam solidaritas,” tambahnya.

Untuk diketahui, Nurdin Abdullah disebut-sebut terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Dia telah tiba di Gedung KPK. Beredar informasi uang senilai Rp 1 miliar telah juga diamankan oleh lembaga antirasuh ini.

Lembaga yang dikapalai oleh Firli Bahuri sampai saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap Nurdin Abdullah. Berikut juga dengan tujuh orang lainnya yang diduga ikut terlibat dalam praktik korupsi. {JP}