News  

Banyak Muslimah Jadi Personel, Kepolisian Leicester Uji Coba Jilbab Operasional

Polisi di Leicester, Inggris tengah melakukan uji coba jilbab operasional. Uji coba jilbab tersebut demi mendorong lebih banyak Muslimah bergabung menjadi personel badan kemananan tersebut.

Jilbab operasional yang digunakan dalam uji coba tampak berupa penutup kepala yang terbuat dari kain yang biasa digunakan untuk olahraga yang dapat bernapas. Jilbab ini pertama kali diperkenalkan oleh kepolisian Selandia Baru dan saat ini dapat digunakan oleh pasukan di seluruh Inggris.

Kepolisian Selandia Baru bekerja dengan Massey University selama lebih dari 16 bulan menghasilkan desain jilbab yang sesuai dengan tuntutan profesi polisi. Jilbab dapat dikenakan dengan menggunakan tutup kepala polisi dan perlengkapan lainnya, termasuk fitur keselamatan seperti pengikat magnet.

Kepolisian Leicester mengatakan ini adalah langkah awal untuk mencoba penggunaan jilbab khusus bagi personel Muslimah. Sebelumnya, jilbab juga digunakan oleh polisi di ibu Kota London, Skotlandia, dan North Yorkshire.

Uji coba operasional jilbab Kepolisian Leicester akan berlangsung hingga April mendatang. Setelah itu, keputusan akan dibuat mengenai kesesuaian penggunaannya.

Leicester adalah salah satu kota dengan etnis paling beragam di Inggris. Jumlah warga Muslim mencapai sekitar 20 persen dari populasi di sana.

Diharapkan uji coba jilbab ini dapat membantu meruntuhkan batasan budaya yang menghentikan perempuan dari komunitas minoritas masuk kepolisian.

Yusuf Nagdi dari National Association of Muslim Police mengatakan terdapat komunitas yang sangat beragam di Leicestershire dan salah satu penghalang di antara komunitas Muslimah secara khusus adalah jilbab.

“Kami tahu ada sejumlah individu yang ingin bergabung dengan polisi tetapi mereka tidak ingin mengkompromikan keyakinan mereka,” kata Khadeejah Mansur, yang bergabung dengan kepolisian Leicester pada Oktober 2020.

Mansur mengatakan mengenakan hijab membuatnya sangat nyaman dan itu melengkapi seragamnya dengan sangat baik. Bahkan, ia menilai jilbab yang dikenakannya terasa sangat nyaman dan jauh dari rasa terbatas.

“Saya dapat melakukan pelatihan saya sama baiknya dengan orang lain dan masih terlindungi. Saya percaya penting untuk memilikinya sebagai bagian dari seragam kami untuk membuat wanita Muslim lainnya sadar bahwa Polisi Leicestershire melayani kebutuhan semua individu, terutama dengan seragam kami,” kata Mansur.

Mansur menyebut saat sesama perempuan Muslim melihat dirinya sebagai seorang personel polisi yang berjilbab, ia berharap ini akan menginspirasi mereka untuk melihat karier di bidang kepolisian.

Hal itu menurutnya adalah karena tidak ada batasan atau kemunduran yang harus dialami setiap Muslimah saat memutuskan untuk berhijab. {republika}