News  

Guru Besar FK Unpad: Orang Yang Disuntik Vaksin Masih Bisa Tularkan COVID-19

Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran, Prof Kusnandi Rusmil, mengimbau masyarakat yang telah disuntik vaksin corona untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dan prinsip 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak) dengan ketat.

Menurut Prof Kusnandi, virus corona masih dapat menempel pada seseorang. Oleh karenanya, meski seseorang telah kebal dari COVID-19 akibat vaksinasi, ia tetap berpotensi menyebarkan dan menularkan virus yang dibawanya tersebut.

“Kalau kita sudah kebal terhadap penyakit itu, tapi penyakit itu masih bisa nempel di tubuh kita, di baju kita, tapi kita enggak bergejala. Sehingga, kita masih bisa menularkan,” papar Prof Kusnandi dalam sebuah diskusi virtual, Sabtu (13/3).

“Meski sudah divaksin, tetap 3M. Karena kita bisa menularkan ke orang lain juga. Kan (virusnya) bisa nempel di muka,” tambah dia.

Prof Kusnandi turut menjelaskan bahwa hingga saat ini, belum ada vaksin yang selesai dibuat. Vaksin yang saat ini ada masih menggunakan emergency use authorization (EUA). Namun, penggunaan vaksin tersebut telah memenuhi berbagai syarat.

“Syaratnya, uji klinis sudah selesai disuntikkan, dua bulan diambil, diukur darahnya dan diperiksa: dari yang dapat plasebo berapa yang sakit; yang sakit berapa (dari yang disuntik vaksin),” kata dia.

“BPOM keluarkan EUA, vaksin yang kita lakukan ternyata itu menurut WHO sudah bagus, karena kalau efektivitasnya di atas 50 persen bisa digunakan. (Efektivitas) kita 65,3 persen, artinya kalau kita disuntik vaksin, maka 65 persen orang terlindungi, yang 35 persen tidak terlindungi,” papar Ketua Tim Uji Klinis Vaksin Sinovac ini. {kumparan}