News  

Miris! 5.135 Lulusan SD di Kota Surabaya Terancam Tak Bisa Lanjutkan Sekolah

Tahun ajaran baru sudah dekat. Namun, sedikitnya 5.135 murid lulusan sekolah dasar (SD) di Kota Surabaya terancam tak tertampung di sekolah menengah pertama (SMP) negeri atau swasta.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, ribuan siswa tersebut tidak tertampung karena jumlah rombongan belajar (rombel) yang terbatas.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud), jumlah siswa per rombel 32 orang. “Karena itu, ada sekitar 5.135 siswa yang tidak tertampung di SMP negeri serta swasta,” kata Eri Cahyadi.

Sebagai wali kota, Eri berusaha mencari solusi. Ada dua opsi untuk mengatasi masalah tersebut. Pertama, mengajukan tambahan kelas ke kemendikbud. Kedua, menambah jumlah siswa dalam setiap kelas.

Berdasarkan data di Dinas Pendidikan Surabaya, jumlah lulusan SD/MI di Surabaya sebanyak 46.575 siswa. Daya tampung SMP swasta dan MTs 23.232 siswa dan SMP negeri berjumlah 18.208 yang terdiri dari 569 rombongan belajar. Sehingga, ada selisih 5.135 siswa.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud), jumlah per rombel 32 siswa.

“Jangan sampai ada anak yang tidak sekolah. Itu menjadi tugas kami di pemerintah kota karena pendidikan untuk kepentingan anak bangsa,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Supomo menambahkan, pihaknya bakal mengajukan kepada kemendikbud untuk menambah jumlah anak dalam satu rombel.

Dia pun merinci, jumlah lulusan SD/MI 46.575 siswa. Dari angka tersebut, daya tampung SMPS/MTs 23.232 siswa. Kemudian daya tampung SMP negeri 18.208 siswa yang terdiri atas 569 rombel.

“Selisihnya 5.135 orang. Kami ajukan kepada kementerian untuk menambah jumlah anak yang berada dalam satu rombel supaya ribuan anak itu bisa tertampung,” katanya. {jawapos}