Tekno  

Kabel Laut Jakarta-Singapura Putus, Internet Jadi Lelet

Sistem Kabel Bawah Laut Jakarta Kalimantan Batam dan Singapura (SKLL Jakabare) dilaporkan terputus. Akibatnya, sejumlah operator mengalami kendala jaringan internet menjadi lemot.

Salah satu yang terkena dampak adalah penyedia jaringan Wi-Fi First Media. Lewat posting-an di twitter, First Media mengumumkan bahwa terjadi gangguan sistem komunikasi kabel bawah laut yang digunakan LinkNet, induk perusahaan First Media.

“Kami informasikan bahwa saat ini sedang terjadi gangguan sistem komunikasi kabel bawah laut (kabel B2JS dan kabel Jakabare) yang digunakan oleh LinkNet dan juga oleh beberapa provider internet lainnya,” tulis First Media lewat akun @FirstMediaCares.

Admin juga menambahkan bahwa hal ini tidak hanya berdampak layanan First Media saja, tetapi juga provider internet lainnya yang menggunakan jaringan kabel laut yang sama.

Hingga saat ini, tim First Media sedang berupaya untuk pemulihan layanan untuk seluruh pelanggan. Diharapkan pemulihan bisa selesai dalam waktu 1×24 jam atau maksimal besok jam 12.00 WIB.

SKKL Jakabare atau Sistem Komunikasi Kabel Laut adalah sistem kabel laut yang memiliki panjang lebih dari 1.300 kilometer. Jaringan kabel laut ini dimiliki oleh perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo.

SKKL Jakabare memiliki empat titik pendaratan di masing-masing pulau antara lain Tanjung Pakis (Karawang, Jawa Barat), Sungai Kakap (Pontianak, Kalimantan Barat), Tanjung Bemban (Batam), dan Changi (Singapura).

Pihak Indosat Ooredo belakangan mengatakan bahwa gangguan ini terjadi sejak pukul 09.37 WIB karena tanah amblas di wilayah Singapura.

“Indosat Ooredoo menginformasikan bahwa SKKL (Sistem Komunikasi Kabel Laut) Jakabare (Jawa, Kalimantan, Batam, Singapore) tadi pagi pukul 9.37 WIB terputus di area daratan Changi, Singapore karena adanya tanah yang amblas (sinkhole) di area daratan Singapore,” kata Steve Saerang – SVP Corporate Communication Indosat Ooredoo.

“Secara umum tidak ada dampak dari putusnya SKKL Jakabare tersebut karena Indosat menerapkan sistem redudancy untuk semua traffic backbone internasional sehingga tidak ada dampak langsung terhadap pelanggan selular,” tambah dia.

Indosat menjelaskan, saat ini tim operasional sudah berupaya memulihkan sambungan. Hal tersebut agar dalam waktu 2×24 jam, SKKL Jakabare berfungsi normal kembali. {kumparan}