News  

Harga Daging dan Telur Ayam Terus Naik, Mendag Lutfi: Kita Anggap Normal

Harga daging ayam dan telur di pasaran meningkat selama Bulan Ramadhan. Kenaikan harga daging ayam dan telur yang cenderung fluktuatif saat Ramadhan tersebut, ditanggapi langsung oleh Muhammad Lutfi selaku Menteri Perdagangan (Mendag) RI.

Muhammad Lutfi mengatakan, terjadi harga yang fluktuatif untuk daging ayam.

“Terjadi sedikit fluktuasi di harga ayam. Harga ayam bulan lalu itu Rp34.200 beranjak naik menjadi Rp35.500 pada minggu lalu, hari ini beranjak naik menjadi Rp37.000,” kata Mendag Lutfi seperti yang dikutip ANTARA pada Jumat, 16 April 2021.

Selain daging ayam, fluktuasi harga juga terjadi pada telur ayam. Fluktuasi harga yang terjadi pada telur ayam diakibatkan karena tingginya permintaan.

Tercatat pada bulan Maret, harga telur ayam ras Rp25.600 per kilogram, sementara itu Jumat, 16 April 2021 harga telur ayam menjadi Rp26.300 per kilogram.

Meski harga telur dan daging ayam mengalami peningkatan, Mendag Lutfi memastikan bahwa harga kebutuhan pokok relatif stabil di pasaran.

Pasalnya, pasokan kebutuhan pokok dapat diprediksi dari pasokan kebutuhan pokok tersebut. Seperti harga beras medium, saat ini harga beras medium dipatok dengan harga Rp10.600 per kg.

Harga beras medium saat ini sama dengan harga di bulan April. Singkatnya, tidak ada kenaikan sama sekali untuk beras medium.

Begitu juga dengan gula pasir. Saat ini harga gula pasir Rp13.100 per kg, justru turun Rp100 menjadi Rp13.200 pada 8 April 2021 lalu.

Adapun harga minyak goreng, curah ada pada harga Rp12.700 per liter, sementara pada bula lalu harganya Rp12.600. Oleh karena itu, terjadi kenaikan harga Rp100 pada minyak goreng dibandingkan dengan minggu lalu Rp12.600 per liter.

Harga cabai yang beberapa waktu lalu memiliki peningkatan harga yang signifikan, justru sekarang secara perlahan mengalami penurunan harga.

Bulan Maret harga cabai rawit mencapai Rp98.000 per kg. Minggu lalu harganya menjadi Rp85.000, dan Jumat, 16 April 2021 harganya menjadi 83.000.

“Saya bisa memastikan bahwa harga stabil. Harga bisa diprediksi karena suplai cukup dan kalau kita melihat ada kenaikan lebih kurang dua persen dalam puasa Ramadhan ini, kita anggap normal,” pungkasnya. {pikiranrakyat}