Reshuffle Kabinet, Putra Nababan: Jokowi dan Megawati Bertemu 10 Hari Lalu

Presiden Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut kembali bertemu di tengah isu reshuffle kabinet yang mencuat. Hal itu diungkapkan politikus PDIP Putra Nababan bedasarkan informasi yang ia dapat dari Sekjen Hasto Kristiyanto.

“Kalau dapat informasi dari Pak Sekjen PDIP, Pak Hasto, pertemuan itu memang beliau (Jokowi) dengan Ibu Megawati dilakukan secara rutin dan pertemuan terakhir berlangsung 10 hari yang lalu,” kata Putra dalam diskusi ‘Jangan Pegel Nunggu Reshuffle’, Sabtu (24/4).

Putra mengungkapkan, pertemuan Jokowi dan Megawati biasanya hanya dilakukan empat mata tanpa ada yang mendampingi. Menurutnya, pertemuan rutin keduanya membahas sejumlah isu yang strategis.

“Dari informasi yang kita dapat, biasanya Ibu [Megawati], kan, selalu bertemu berdua dengan Pak Jokowi tanpa didampingi. Hal-hal yang selalu dibahas memang hal-hal strategis, terkait fundamental, ideologi, dan lain sebagainya. Dan itu terjadi 10 hari yang lalu,” ujarnya.

“Kesepakatan DPR itu terjadi 15 hari yang lalu, ya, ketika masa sidang paripurna. Saya tidak tahu apakah ada pembahasan teknis detail seperti itu.

Tapi saya yakin Ibu Ketum yang merupakan Presiden ke-5 Indonesia mengerti betul kewenangan presiden, memahami, dan menghormati betul ketatanegaraan, dan juga tentunya hal-hal strategis yang selalu dibahas bersama presiden,” jelas dia.

Dia menyebut sejak Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, seringkali berkonsultasi dengan Megawati sebelum mengambil sebuah keputusan.

“Yang saya ketahui sejak saya masih di media, ketika beliau masih jadi gubernur Jakarta, beliau juga selalu konsultasi dengan Ibu. Ketika masuk ke dalam periode pertama, sering berjumpa di Bogor dan Teuku Umar. Memasuki periode kedua juga sama,” ucapnya.

Meski begitu, Megawati selalu menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Jokowi. Hal itu sebagai bentuk menjaga keadaban dalam berpolitik.

“Sekali lagi karena Ibu [Megawati] pernah menjadi presiden dan Ibu tahu kewenangan seorang presiden dan itu menjadi satu hal prerogatif presiden dalam pembentukan reshuffle. Jadi saya tahu Ibu adalah orang yang selalu menekan kepada kita menjaga keadaban,” tandas dia. {kumparan}