Israel Serang Masjid Al Aqsa, Hidayat Nur Wahid Desak PBB Bertindak

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nur Wahid, mengecam serangan tentara Israel terhadap Masjid Al Aqsa yang disertai teror dan kebrutalan terhadap umat Islam pada saat beribadah tarawih di dalamnya.

Hidayat Nur Wahid juga menyerukan kepada dunia internasional untuk bersama-sama menyelamatkan masjid Al Aqsa.

Juga menghentikan teror Israel memberikan sanksi kepada Israel dengan mengucilkannya secara internasional.

Menurut HNW peristiwa ini terjadi setelah sebelumnya di awal Ramadhan pihak Israel mensabotase adzan di Masjid Al Aqsa.

Termasuk tindakan tentara Israel yang melindungi para radikalis Yahudi dan merampas tanah dan rumah warga Palestina di Sheikh Jarrah Jerussalem Timur.

Menurutnya, tindakan brutal kesekian kalinya ini harus benar-benar mendapat perhatian dari dunia internasional.

Tentara Israel telah melakukan teror terbuka terhadap Masjid Al Aqsa, tempat ibadah umat Islam yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.

Dengan begitu menurutnya tindakan ini sama dengan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok teroris yang menyasar rumah ibadah agama lain.

“Tapi ini lebih parah karena dilakukan berulang-ulang oleh entitas negara, dan menyalahi berbagai kesepakatan internasional,” tutur dia.

HNW juga mendesak sejumlah pihak agar lembaga-lembaga internasional yang memperhatikan hak asasi manusia (HAM) dan perdamaian di Timur Tengah.

Seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Liga Arab dan Komunitas HAM internasional untuk segera bersidang dan mengambil langkah konkret untuk menyelamatkan masjid Al Aqsa dan menjatuhkan sanksi atas terorisme Israel.

“Kejahatan Israel ini sangat serius mengancam proposal perdamaian di Timur Tengah,” ujarnya.

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga menuturkan, tindakan brutal tentara Israel ini menunjukan bahwa upaya Israel melakukan ‘normalisasi’ hubungan dengan sejumlah negara Arab dan Timur Tengah dengan iming-iming perdamaian hanya sebuah omong kosong.

“Bagaimana perdamaian bisa terjadi sesuai janji Israel dalam setiap proyek ‘normalisasi’, sedangkan mereka menyerang Masjid alAqsha yang sangat dihormati oleh Umat Islam sedunia, apalagi juga dengan menyerang Umat yang beribadah di dalamnya?” tutur dia.

“Hubungan antar negara hanya akan bisa berlaku normal apabila dilakukan antar negara yang beradab, bukan dengan negara abnormal yang terus menerus melakukan penjajahan dan aksi terorisme,” kata dia.

HNW berharap agar gerakan menyelamatkan masjid Al Aqsa dan menghukum serta menghentikan teror Israel oleh sekelompok aktivis Hak Asasi Manusia (HAM), seperti gerakan Boycott, Divestment and Sanctions (BDS), dapat ditingkatkan ke level yang lebih tinggi dengan melibatkan aturan di setiap negara.

“Sudah selayaknya bila negara teroris semacam ini diberi sanksi dan tidak mendapat tempat di level pergaulan beradab internasional,” tuturnya. {pikiranrakyat}