News  

Ciptaan Allah Paling Spesial, Cak Nun: Yahudi Israel Takut Sama Orang Jawa

Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun memiliki tafsir sendiri terkait konflik Palestina-Israel yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Budayawan asal Jawa Timur itu mengatakan, meski telah merenggut banyak nyawa akibat agresi militer besar-besaran, namun kita tak boleh membenci Israel.

Disitat dari video berjudul ‘Sak Licik-licike Wong Israel Yahudi, Tetep Iseh Licik Wong Jowo’ di saluran Youtube First Name, Cak Nun pertama-tama bicara mengenai hubungan Israel dengan masyarakat Jawa.

Dia beranggapan, sampai kapan pun, Israel tak akan pernah berani mengusik kelompok tersebut.

Sebab, menurutnya, selain usia yang lebih tua, tanah Jawa juga memiliki masyarakat yang pandai hidup dalam penderitaan. Sehingga, jika ada negara—termasuk Israel yang hendak mengusik dan menjajah mereka, rasanya percuma.

“Jadi orang Jawa itu ahli penderitaan, dan orang yang muncul kependekarannya dalam keadaan kritis. Itulah orang Jawa. Orang Jawa itu makhluk ciptaan Allah yang paling spesial,” ujar Cak Nun, dikutip Selasa 18 Mei 2021.

“Makanya Israel takut banget sama orang Jawa, semua tempatnya dikasih nama Jawa. Ibu Kotanya Jaffa Tel Aviv. Semua kantor-kantor di Israel, pakai kata Jaffa semua, karena mereka tahu, saat mereka dikalahkan kekuatan-kekuatan baru, maka perlindungannya ke sini,” lanjutnya.

Lebih jauh, dia menambahkan, bangsa Yahudi di Israel masih kalah licik dibandingkan masyarakat Jawa. Sebab, menurutnya, selagi mereka hanya berani membohongi organisasi internasional, orang Jawa sudah berani menipu malaikat.

“Yahudi takut sama orang sini (Jawa), soalnya selicik-liciknya orang Yahudi di Israel, masih lebih licik orang Jawa.”

“Selicik-liciknya Yahudi, paling ngebohongin PBB, Pentagon, atau Washington. Nah kalau orang Jawa, ngebohongin malaikat juga berani,” tegasnya.

Di kesempatan yang berbeda, Cak Nun mengingatkan umat Islam di Indonesia jangan membenci, apalagi memusuhi Yahudi di Israel. Sebab, kata dia, Nabi Ibrahim sendiri merupakan sosok yang berasal dari bangsa Yahudi.

“Apa kamu benci Israel? Apa kamu juga benci orang Yahudi? Aku setiap ibadah selalu menyebut nama tokoh Yahudi kok, namanya (Nabi) Ibrahim. Jadi, kalau kamu benci Yahudi, kamu enggak bisa ibadah (salat), enggak bisa tahiat.”

Dia menambahkan, saat sedang salat, umat Islam pasti membaca bacaan tahiat akhir. Pada bagian tersebut, selain Nabi Muhammad, Nabi Ibrahim juga berulang kali diucapkan. Seandainya ada muslim yang membenci Yahudi, maka menurutnya, ibadah mereka akan terganggu.

“Pas tahiat, nyebut Ibrahim, kamu malah enggak jadi ibadah,” tegasnya sambil menudingkan telunjuk dan memeragakan gerakan tahiat akhir.

Bukan hanya Israel dan Yahudi, Cak Nun juga mengajak pendengarnya tidak membenci sosok atau kelompok tertentu. Sebab, kata dia, ketimbang menebar kebencian, bakal lebih baik seandainya kita menebar rasa cinta dan penuh kasih sayang.

Kalau pun ada perbuatan dari sosok tertentu yang dirasa salah, maka jangan langsung membencinya, melainkan berikan dia hukuman atau sekadar peringatan.

“Jadi, kalian enggak usah benci siapa-siapa, ya. Tidak benci siapa pun, kalau ada yang salah, kita cintai dengan cara menghukum dia.”

“Kalau kita cinta kepada orang yang bersalah, mari kita hukum dia,” kata Cak Nun. {hops}