News  

Tikam Jamaah Sholat Shubuh di Pasar Baru Berkali-kali, Pelaku Diduga Gangguan Jiwa

Gunadi (25), pelaku yang menikam Rusman (45) mengaku mendapat bisikan gaib. Pelaku menikam korban yang sedang Sholat Subuh di Musala Darul Islam kawasan Bukti Kecil, Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).

Pelaku diserahkan oleh keluarga ke Polsek Baturaja Timur, Kamis (27/5) sore. Di hadapan polisi, Gunadi yang tidak lain tetangga korban mengaku jika aksi brutal Kamis subuh itu dilatari bisikan gaib.

“Saya lakukan penusukan karena dorongan bisikan gaib, saya bergerak sendiri,”kata Gunadi, Jumat (28/5/2021).

Gunadi mengaku membawa sendok yang telah dibentuk seperti pisau dari rumahnya menuju musala di kawasan permukiman mereka. Saat itu dirinya sempat melaksanakan sholat tepat di samping korban. “Saya langsung tikam saja, setelah itu langsung pergi,” ujarnya dengan santai.

Kapolsek Baturaja Timur AKP Sulis Pujiono menjelaskan, dari hasil penyelidikan sementara, pelaku mengakui telah menikam korban saat Sholat Subuh. Alasan korban tidak bisa dipercaya karena pelaku telah membawa senjata tajam sejak dari rumah.

“Kita terus memeriksa pelaku. Termasuk gangguan kejiwaan. Sejauh ini belum ada bukti pelaku mengalami gangguan jiwa,” jelas Kapolsek Baturaja Timur AKP Sulis Pujiono.

Korban mengalami empat luka akibat benda tajam, dua di bagian depan dua lagi di bagian belakang tubuh. “Alhamdulillah saat ini korban kondisinya membaik, cuma ada sedikit luka mengenai tulang rusuk saat ini masih dirawat di rumah sakit,” ujar Kapolsek.

Terpisah, Suaji yang merupakan Imam Musala Darul Islam menerangkan, peristiwa terjadi begitu cepat. Saat itu hanya ada empat jamaah, dua di antaranya pelaku dan korban. Saat itu korban berada di samping pelaku.

“Jadi saat rakaat pertama ada suara merintih seperti berkelahi tapi saya tetap melanjutkan sholat, setelah selesai saya baru tahu korban sudah terkapar bersimbah darah,” jelasnya.

Sementara pelaku usai kejadian langsung melarikan diri. Para jamaah tidak bisa menangkap pelaku lantaran fokus menolong korban yang telah banyak mengeluarkan darah.

Dijelaskanya, keseharian pelaku biasa-biasa saja, terkadang baik terkadang juga cuek. Namun diakuinya pelaku kurang diperhatikan keluarganya lantaran sering berulah mabuk lem.

“Memang pelaku kurang dapat perhatian dari keluarganya. Tapi kalau sama saya dia (pelaku) baik, saya sering ajak ke musala,” ujar Suaji. {okezone}