Wapres Ma’ruf Amin: Angka Pengangguran Tinggi Karena Masyarakat Tak Siap Adaptasi

Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengatakan penyebab tingginya angka pengangguran dan rendahnya daya saing di Indonesia karena adanya ketidaksiapan masyarakat beradaptasi dengan perubahan di dunia kerja dan industri.

“Masih relatif tingginya angka pengangguran dan rendahnya daya saing, antara lain disebabkan ketidaksiapan untuk beradaptasi terhadap perubahan dengan disrupsi yang mengikutinya,” kata Wapres Ma’ruf Amin di Pondok Pesantren Cipasung, Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa, 8 Juni 2021.

Tingginya angka pengangguran di Indonesia diperburuk dengan bencana pandemi COVID-19 yang menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 19,1 juta.

Menurut Ma’ruf, tingginya angka pengangguran juga disebabkan jumlah penduduk usia produktif terus meningkat serta masyarakat yang memiliki pengalaman pelatihan kerja sangat sedikit.

Oleh karena itu, Ma’ruf Amin mengatakan perlu kecepatan, ketepatan, dan efisiensi sebagai fondasi penting untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul yang siap bersaing.

“Diperlukan kecepatan, ketepatan, dan efisiensi sebagai fondasi yang penting untuk bisa bersaing terhadap negara lain di era teknologi digital saat ini,” ujar Ma’ruf Amin.

Tantangan nyata ketenagakerjaan tersebut adalah mempersiapkan SDM unggul yang mampu menghadapi isu teknologi digital, seperti big data, artificial intelligent, dan internet of things.

Untuk mewujudkan tenaga kerja yang andal, kata Ma’ruf Amin, pemerintah daerah, swasta, akademisi, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga keagamaan harus terlibat aktif bersama pemerintah pusat.

“Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian, diperlukan keterlibatan pemerintah daerah, BUMN, swasta, perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan, termasuk lembaga keagamaan seperti pondok pesantren yang tersebar di berbagai pelosok daerah,” ujarnya. {tempo}