News  

Ekonomi Merosot Saat Pandemi COVID-19, Tapi Orang Kaya Indonesia Tambah Banyak

Ekonom senior Faisal Basri mengatakan jumlah orang dewasa di Indonesia yang memiliki kekayaan di atas US$1 juta meningkat atau Rp14,48 miliar, meskipun perekonomian diterpa pandemi Covid-19.

Hal tersebut seperti yang dirujuk dari penelitian Credit Suisse, lembaga keuangan internasional yang berbasis di Zurich, Swiss pada 2020.

“Pandemi mengakibatkan perekonomian Indonesia merosot [kontraksi]. Namun, jumlah orang dewasa dengan kekayaan di atas US$1 juta naik tajam sebesar 61,7 persen, dari 106.215 orang tahun 2019 menjadi 171.740 orang,” cuitnya di media sosial pada Sabtu (10/7/2021).

Sebelumnya, ekonom Awalil Rizky memaparkan analisis yang diambil dari sumber yang sama, bahwa meski pandemi meningkatkan pengangguran dan kemiskinan di Indonesia, penduduk super kaya bertambah pada rentang 2019–2020.

“Pada 2014: 98.487 orang. Jumlah sangat kaya [>US$100 juta] bertambah: 341 orang [2019] menjadi 417 orang [2020],” katanya.

Dari tabel yang dipaparkan, kenaikan juga terjadi di kelompok yang lebih kaya.

Contohnya saja, jumlah orang dewasa di Indonesia dengan kekayaan US$10 juta hingga US$50 juta atau Rp144,87 miliar hingga Rp724,36 miliar naik menjadi 7.616 orang pada 2020 dibandingkan setahun sebelumnya sebanyak 5.210 orang.

Bahkan, orang dengan kekayaan di atas US$500 juta atau Rp7,24t riliun ada sebanyak 50 orang pada 2020, bertambah empat orang dibandingkan pada 2019.

Data tersebut muncul ketika terdapat sebanyak 4,4 persen dari total kekayaan rumah tangga global merugi sepanjang Januari–Maret 2020, dikutip dari Global Wealth Report pada 2021 yang diterbitkan oleh Credit Suisse. Sementara kekayaan orang dewasa di dunia turun 4,7 persen. {bisnis}