News  

Bisnis Kuliner Babak Belur, Ini 3 Fakta Ribuan Restoran Bangkrut Ratusan Ribu Kena PHK

Bisnis restoran babak belur imbas pandemi virus Corona (COVID-19) dan kebijakan untuk mengendalikan pandemi tersebut. Pemerintah saat ini memberlakukan PPKM level 3 dan 4, semula bernama PPKM darurat. Operasional restoran pun dibatasi.

Bagaimana nasib pengusaha restoran saat ini? berikut dirangkum detikcom:

1. Napas Pengusaha Tinggal Sampai Juli

Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bidang Restoran Emil Arifin menjelaskan COVID-19 keadaannya tambah parah, dan memukul bisnis restoran. Sebab, ketika virus Corona melonjak, restoran selalu jadi sasaran pembatasan kegiatan.

“Kalau restoran-restoran sih saya kira habis ya napasnya untuk bulan bulan Juli ini, sudah banyak yang sudah kolaps, gulung tikar banyak, bulan Juli ini sudah berat sekali. Ini kan kita sudah satu setengah tahun dan hampir 12 kali PSBB, PPKM, selalu sasaran tembaknya kan restoran sama mal tutup,” katanya saat dihubungi detikcom Kamis (22/7/2021).

Selama PPKM darurat hingga PPKM level 3 dan 4, restoran dilarang melayani dine-in atau makan di tempat. Mereka hanya diperbolehkan melayani pesan antar (delivery) dan beli untuk dibawa pulang (take away).

2. 1.500 Restoran Tutup Permanen

Dia menjelaskan, di Jabodetabek saja sudah ada 1.033 restoran yang tutup permanen per Desember 2020 lalu, dan 400 lebih tutup sementara.

Namun Emil memperkirakan 400-an restoran yang tutup sementara sekarang sudah tutup permanen, sehingga total restoran yang sudah gulung tikar mencapai 1.500.

“Yang tutup saja kemarin kita data 1.500-an itu baru Jabodetabek ya, belum Jawa-Bali. Itu yang Desember ya data itu, 1.033 yang tutup permanen, yang 400 tutup sementara, yang 400-an sekarang sudah tutup permanen,” tambahnya.

3. 200 Ribu Pegawai Kena PHK

Pengusaha restoran sudah tidak sanggup lagi untuk melakukan PHK meskipun PPKM diperpanjang dan memukul usaha mereka. Sebab, sekarang jumlah pegawai sudah sangat terbatas.

Hingga Desember 2020, Emil menjelaskan sudah terjadi PHK terhadap 200 ribuan pegawai restoran. Jika biasanya restoran mempekerjakan sampai 30 pegawai, kini sisa 6-7 orang saja.

“Januari ke Desember kita hitung 200.000-an sudah. Dari 1 restoran itu kira-kira kan 27 orang sampai 30-an, sekarang itu tinggal 7 orang-6 orang karena nggak ada dine-in (makan di tempat) kan, jadi cuma 6 orang,” sebutnya.

Para pegawai yang di-PHK berstatus sebagai karyawan harian maupun kontrak. Sementara yang kini bertahan adalah karyawan tetap. {detik}