Di Kota Bandung, masalah kemacetan semakin pelik dan rumit, ini terjadi terutama pada setiap akhir pekan. Calon Wali Kota Bandung, Nurul Arifin mempunyai cara tersendiri dalam merampungkan masalah kemacetan di Kota Bandung tersebut.
Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menjadi wacana yang akan dikeluarkan Nurul Arifin, guna mengatasi kemacetan di Kota Bandung apabila dia terpilih nantinya.
Nurul juga mengatakan bahwa 50 persen pengguna kendaraan di Kota Bandung itu menggunakan sepeda motor. Serta sisanya 16 persen menggunakan kendaraan mobil.
“Saya akan buat terobosan di jam-jam sibuk misalnya jam 6 sampai 7 pagi akan memprioritaskan semua pengendara sepeda motor untuk melewati jalan-jalan utama,” ujar Nurul, saat acara “Menuju Bandung 1” di Kompas TV, Kota Bandung, Jumat (30/3/2018), malam.
Nurul menambahkan untuk kendaraan mobil mesti mengalah ini dikarenakan secara presentasenya hanya sedikit. Senada dengan itu, untuk penerapan rekasaya lalu lintas pun harus lebih diperjelas.
“Seperti ditempat lain kami akan menggunakan juga plat ganjil genap,” ujar Nurul.
Menurutnya, permasalahan kendaraan mobil yang datang dari luar daerah masuk ke kota bandung. Hal itu, dilihatnya secara positif karena dapat menjadi pendapatan daerah dengan cara menggunakan retribusi.
“Mobil yang masuk bandung diterapkan dengan sistem IT. Mereka masuk langsung dikenakan retribusi. Uangnya kami kembalikan kepada masyarakat kota untuk membangun infrastruktur,” kata Nurul.
Calon Walikota Bandung itu juga menyinggung bahwa Kota Bandung sebagai pilihan destinasi wisata. Pasalnya, persoalan menjadi destinasi wisata itu kewalahan ditangani saat menampung semua kendaraan yang masuk ke Kota Bandung.
Nurul Arifin juga memberikan solusi mestinya juga ada kantung-kantung parkir yang bisa menampung mobil-mobil selain di luar mall.
“Bisa juga membangun suatu sistem transportasi atau monorail yang sesuai dengan kota bandung. Karena jalan-jalan yang sempit. Sehingga semua wisatawan bisa langsung masuk menuju hotel,” katanya.
