Keren! Christian Hadinata Masuk Daftar Atlet Tersukses Di Kejuaraan Dunia Bulutangkis

PEBULU tangkis Indonesia ternyata masuk daftar atlet tersukses di kejuaraan dunia bulu tangkis Indikator sukses di sini adalah, satu pebulu tangkis menjadi juara di dua nomor berbeda.

Lantas, siapa sosok yang dimaksud? Sosok tersebut adalah pebulu tangkis legenda Indonesia, Christian Hadinata. Ketika turun di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 1980 yang digelar di Jakarta, Christian Hadinata juara di nomor ganda putra dan ganda campuran.

Di nomor ganda putra, Christian Hadinata berpasangan dengan Ade Candra. Di partai puncak, Christian Hadinata/Ade Chandra mengalahkan rekan sekompatriot mereka, Hariamanto Kartono/Rudy Heryanto dengan skor 5-15, 15-5 dan 15-7.

Kemudian di nomor ganda campuran, Christian Hadinata yang berpasangan dengan Imelda Wiguno, mengalahkan ganda Inggris, Mike Tredgett/Nora Perry dengan skor 15-12 dan 15-4. Christian Hadinata tercatat sebagai orang kedua yang meraih gelar juara dunia bulu tangkis di dua nomor berbeda.

Sebelumnya pada 1977, ada pebulu tangkis Denmark Lene Koppen yang menjadi kampiun di nomor ganda campuran dan tunggal putri. Total ada delapan pebulu tangkis yang menjadi juara dunia di dua nomor berbeda.

Selain Lene Koppen dan Christian Hadinata, ada juga Park Joo-bong (Korea Selatan, 1985 dan 1991, ganda putra dan ganda campuran),

Han Aipin (China, 1985, tunggal putri dan ganda putri), Ge Fei (China, 1997, ganda putri dan ganda campuran) dan Kim Dong-moon (Korea Selatan, 1999, ganda putra dan ganda campuran).

Selanjutnya ada Gao Ling (China, 2001, ganda putri dan ganda campuran) serta Zhao Yunlei (China, 2014 dan 2015, ganda putri dan ganda campuran). Sekarang yang jadi pertanyaan, adakah peluang pebulu tangkis lain mengikuti jejak nama-nama di atas?

Peluangnya sangat besar, mengingat ada sejumlah pebulu tangkis yang turun di dua nomor berbeda. Untuk Indonesia sendiri, dulu Indonesia punya Liliyana Natsir yang turun di nomor ganda putri dan ganda campuran.

Sekarang, PBSI sepertinya fokus memainkan pemain di satu nomor saja. Bukan tak mungkin, suatu hari nanti PBSI kembali menggunakan pola lama, yakni membiarkan satu pemain turun di dua nomor berbeda. {okezone}