News  

Teronggok Parkir di Bandara, Banyak Pesawat Maskapai RI Jadi ‘Zombie’

Jumlah penumpang penerbangan masih minim membuat banyak maskapai mengurangi operasional pesawat. Saat ini banyak pesawat yang menganggur menjadi ‘zombie’ terparkir di bandara.

Dari pernyataan maskapai dan bandara mamang operasional maskapai dikurangi karena turunnya permintaan, khususnya di bulan Juli 2021 karena pengetatan aturan PPKM menjadi Darurat. Operasional pesawat disesuaikan dengan permintaan pasar.

Seperti Lion Air, dari keterangan resminya menjelaskan rata-rata 80%-90% pesawat udara Lion Air tidak terbang saat itu. Namun perusahaan mengklaim semua pesawat yang tidak terbang tetap dilakukan pemeliharaan secara rutin.

Begitu juga Garuda Indonesia, dari Keterbukaan di Bursa Efek Indonesia pada Juni lalu, manajemen menunjukan jumlah armada yang dioperasikan pada kisaran 53 unit dari 100 lebih pesawat. Penggunaan pesawat Garuda juga disesuaikan dengan kondisi pasar atau permintaan layanan penerbangan.

Wakil Direktur Utama Angkasa Pura II Edwin Hidayat mengatakan bahwa banyak maskapai mengurangi jumlah pesawat saat ini seperti Garuda.

“Semua perusahaan penerbangan di Indonesia mengurangi jumlah pesawat karena penerbangan sekarang ini sebagian besar ngga bisa cukupi kebutuhan operasional mereka.

Yang terjadi saat ini, jumlah pesawat beroperasi sangat sedikit, contoh Garuda Indonesia yang biasa mengoperasikan 142 pesawat, sebelum PPKM operasional hanya 41-42 pesawat,” jelas Edwin dalam RDP bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (2/9/21).

Dengan jumlah penumpang yang saat ini masih minim membuat masih banyak pesawat maskapai yang menganggur. Pasalnya jumlah penumpang pada bulan Juli kemarin, masih tidak jauh berbeda kondisinya dibandingkan bulan sebelumnya.

Sayangnya pihak pengelola bandara belum mau mengkonfirmasi banyaknya pesawat yang terparkir di bandara saat pandemi saat ini. “Mungkin bisa dikonfirmasi ke teman maskapai ya,” jelas VP of Corporate Communication PT Angkasa Pura II Yado Yarismano kepada CNBC Indonesia, Senin (6/9/2021).

Untuk diketahui penampakan pesawat terparkir di pesawat ini dapat dipantau dengan Google Earth. Pada fitur time, terlihat jelas area GMF dan Terminal I Bandara Soekarno Hatta sebelum pandemi tepatnya Oktober 2019 relatif sepi dar pesawat parkir.

Namun kondisi ini berbeda pada Agustus 2020 lalu, saat pandemi parkiran pesawat makin penuh di area terminal maupun bengkel. Bahkan pada Juni 2021 tumpukan pesawat makin terlihat padat di bandara ini.

Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto melihat minat pengguna pesawat saat ini memang masih minim. Hal ini disebabkan masih berlakunya pengetatan aturan perjalanan melalui aturan PPKM Level 1 – 4.

“Jumlah pax yang masih minim atau low demand lebih disebabkan dengan restriction dengan PPKM yang masih berlangsung. Sementara kondisi daerah PPKM ini tergantung pada jumlah vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan serta jumlah orang kasus terpapar,” jelasnya.

Dia memprediksi jika angka penularan Covid-19 semakin terkendali, dan membuat level PPKM pada daerah dikurangi membuat jumlah penumpang pesawat akan bertambah.

“Kemungkinan apabila bisa dicapai PPKM level 1 maka travel restriction-nya lebih longgar maka jumlah pax akan meningkat pula,” jelasnya. {CNBC}