News  

Selamatkan Kawasan Konservasi dan Cagar Budaya, Komunitas Bogor.Is.Me Tolak Komersialisme Kebun Raya Bogor

Penolakan komersialisasi Kebun Raya Bogor sudah nyaring terdengar. Puncaknya muncul petisi yang meminta Presiden Joko Widodo menyelamatkan kawasan konservasi dan cagar budaya di Kebun Raya Bogor.

Hingga Selasa siang, petisi itu sudah ditandatangani 13.000 akan mencapai 15.000 penandatangan.

Sebelumnya, sejumlah mantan Kepala Kebun Raya Indonesia, yang terdiri dari Prof. Dr. Made Sri Prana, Prof. Dr. Usep Soetisna, Dr. Ir. Suhirman, Prof. Dr. Dedy Darnaedi, dan Dr. Irawati,

melayangkan rilis resmi terkait penyelewengan tugas pokok dan fungsi Kebun Raya Bogor, yang dianggap sudah melenceng jauh dari marwahnya sebagai tempat edukasi dan konservasi.

Terkait hal ini, Founder Komunitas Bogor.is.me Khalid Zabidi meyampaikan protes keberatan atas rencana atraksi lampu yang akan dilaksanakan oleh GLOW dalam waktu dekat ini.

Menurutnya, dengan dalih edu-wisata yang akan dilakukan oleh GLOW dalam membuat atraksi pencahayaan di areal dalam Kebun Raya, ini sudah barang tentu bukan hanya pada tempat peyelenggaraannya saja yang salah, namun juga bisa beralih fungsinya kegiatan tersebut berefek merusak ranah penelitian Botanical.

”Penyelenggara acara GLOW yang akan menyenggarakan dalam waktu dekat, lebih baik untuk mendengar dan mempertimbangkan masukan dari para ahli konservasi dan masyarakat bahwa Kebun Raya Bogor mesti di kembalikan kepada fungsi utamanya yaitu konservasi dan sarana edukasi lingkungan.

Ini Wilayah penelitian Botanical yang memang peruntukannya buat lahan konservasi Lingkungan atau Kehutanan. Jangan sampai beralih fungsi, karena bisa merusak semuanya, baik Flora dan Fauna di dalamnya,” tegas Khalid dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/9).

Disisi lain, komunitas Bogor.is.me juga meminta Walikota Bogor Bima Arya agar responsif, untuk itu Khalid Zabidi mengatakan bahwa pihaknya juga membuat petisi “Selamatkan Kawasan Konservasi dan Cagar Budaya Kebun Raya Bogor”.

Petisi ini selain ditembuskan ke Wali Kota Bogor Bima Arya juga ke Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko untuk segera mencari alternatif tempat lain, supaya kegiatan GLOW tersebut bisa dipindahkan dari Kebun Raya.

”Bogor.is.me tentu akan sependapat dengan berbagai elemen tersebut yang juga berpartisipasi menyuarakan penolakan Kawasan Konservasi dan Cagar Budaya Kebun Raya Bogor dijadikan areal komersialisasi dengan dalil edu-wisata tersebut.

Dan sekali lagi meminta penyelenggara dalam hal ini Walikota Bogor dan BRIN mencari dan membuat acara hiburan dan wisata lain yang lebih baik dengan mengutamakan konservasi dan edukasi bagi masyarakat,” Pungkas Khalid Zabidi.

Untuk diketahui, Kebun Raya Bogor bakal menyuguhkan atraksi GLOW dalam waktu dekat. GLOW merupakan konsep atraksi Indonesia First and Biggest Botanical Night Garden yang terdap di enam zona yang bisa didatangi oleh pengunjung, yakni Taman Pandan, Taman Meksiko, Taman Akuatik, Lorong Waktu, Taman Astrid dan Taman Ecodome. {rmol}