News  

PTDI Sukses Uji Terbang Pesawat Berbahan Bakar Campuran Minyak Sawit, RI Ukir Sejarah

Pesawat CN235-220 FTB PT Dirgantara Indonesia (PTDI) mencetak sejarah dengan sukses menjalani uji terbang menggunakan bahan bakar bioavtur 2,4% atau J2.4. Sejumlah tahapan telah dilewati dalam rangkaian uji terbang tersebut.

“Pengembangan Bioavtur J2.4 telah memberikan hasil yang sesuai harapan, sehingga setelah diuji pada pesawat CN235 FTB juga semuanya normal, tidak ada perbedaan yang signifikan dengan penggunaan avtur Jet A1,” kata Direktur Niaga, Teknologi & Pengembangan PTDI, Gita Amperiawan dalam keterangannya, Jumat (8/10/2021).

“Penggunaan Bioavtur J2.4 sudah relatif aman dan diharapkan kedepannya ada peningkatan presentase biofuel dalam campuran avtur, dengan tetap perlu dilakukannya penelitian jangka panjang terhadap penggunaan bahan bakar bioavtur tersebut pada komponen mesin maupun sistem bahan bakar pesawat,” tambahnya.

Lebih lanjut, adapun tahapan pertama dalam rangkaian uji terbang pesawat CN235-220 FTB adalah pelaksanaan ground test pada tanggal 06 September 2021 di fasilitas hanggar PTDI Bandung.

Hal ini bertujuan untuk memastikan performa pesawat sebelum lepas landas dengan menggunakan bahan bakar bioavtur J2.4 dari bahan baku 2,4% minyak inti sawit atau Refined Bleached Degummed Palm Kernel Oil (RBDPKO) dengan menggunakan katalis.

Produk ini merupakan hasil kerja sama antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan PT Pertamina (Persero). Pelaksanaan ground test ini merupakan tahapan terakhir sebelum dilakukan flight test.

Pada tanggal 09 September 2021 Pesawat CN235-220 FTB sukses melaksanakan terbang perdana dengan menggunakan bahan bakar bioavtur J2.4.

Pesawat melakukan penerbangan dengan ketinggian 10.000 dan 16.000 kaki oleh Captain Adi Budi dan Captain Sugiyanto.

Hasil pelaksanaan uji terbang menunjukkan performance engine dan indikator-indikator yang terdapat di cockpit menunjukkan kesamaan antara penggunaan bahan bakar Jet A1 dan J2.4.

Pelaksanaan uji terbang dilakukan dalam rangka melihat efek atau dampak penggunaan bioavtur pada mesin turbin gas pesawat pada saat operasional.

Pelaksanaan uji terbang dilakukan melalui serangkaian kegiatan dengan menggunakan pesawat CN235-220 FTB di mana 2,4% bioavtur diisikan pada tangki bahan bakar di sayap pesawat sebelah kanan, sedangkan tangki bahan bakar di sayap pesawat sebelah kiri diisi dengan avtur Jet A1.

Hasil pengujian ground test dan flight test pesawat turboprop CN235-220 FTB dengan menggunakan bioavtur J2.4 ini kemudian akan menjadi data penting dan masukan bagi otoritas di Indonesia, dalam hal ini Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Indonesian Military Airworthiness Authority (IMAA). {detik}