News  

Partai Paling Korup Dapat Suara Terbanyak, Pengamat: Menyakitkan! Masyarakat Kian Permisif

Pengamat politik, Hendri Satrio (Hensat) menyatakan, banyak pertanyaan yang harus dijawab sebelum Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dimulai.

Salah satu yang terpenting, kata dia, terkait partai politik (parpol) yang tetap memperoleh suara besar meski kadenya seringkali melakukan tindakan korupsi.

“Kenapa suaranya tetap banyak? Jawabannya saya tidak tahu, akan tetapi, sebagian responden mewajarkan partai politik korupsi,” ujarnya dalam diskusi virtual KedaiKopi dilansir Galamedia Sabtu, 16 Oktober 2021.

Hensat mengaku prihatin dengan jawaban responden yang menormalisasi kader parpol melakukan korupsi.

“Sebetulnya hal itu sangat menyakitkan, karena banyak sekali warga masyarakat yang permisif,” imbuhnya.

Terlepas dari itu, dia mengatakan bahwa Pilpres 2024 akan diisi dengan banyak calon. “Intinya, makin banyak kita memilih pemimpin yang bisa kita pilih di 2024 akan lebih baik,” tuturnya.

Dalam pandangan pendiri lembaga survei KedaiKOPI ini, banyak sekali pilihan calon presiden dari berbagai klaster. Mulai dari kepala derah, menteri, dan wilayah.

Sayangnya, menurut Hensat, Indonesia sedang tersandra oleh pilihan yang disuguhkan oleh partai politik.

“Akan tetapi, memang lagi-lagi kita ini terpaku dan tersandera oleh hanya partai politik yang bisa memajukan presiden dan wakil presiden,” ungkapnya.

Sehingga sukar untuk Indonesia dipimpin oleh orang yang berasal dari luar Pulau Jawa.

“Pertanyaan ini muncul karena leadership yang dimiliki oleh Indonesai dengan luas wilayahnya seperti ini, harusnya memang memungkinkan untuk mendorong calon-calon presiden dari luar Jawa,” jelasnya.

Lebih jauh, Hensat menilai lembaga survei yang beredar saat ini hanya menyuguhkan nama-nama tokoh yang berasal dari Pulau Jawa.

Seperti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan hingga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. “Mulai dari Prabowo, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Khofifah Indar Parawansa, Ridwan Kamil, itu semua kan berada di Jawa,” pungkasnya. {PR}