Gunung Rinjani akhirnya lolos verifikasi dan resmi ditetapkan sebagai Geopark Dunia dalam sidang UNESCO, Kamis (12/4/2018) di Paris, Perancis.
“Sidang Unesco Executive Board, Kamis, 12 April 2018, di Paris, telah menetapkan Geopark Rinjani sebagai anggota baru Unesco Global Geopark,” kata General Manager Geopark Rinjani Chairul Mahsul seperti dilansir Antara, Sabtu, (14/4/2018).
Penetapan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia sebagai Geopark Dunia oleh UNESCO itu melewati perjalanan panjang. Akhir tahun 2016 lalu, tim dari Kementrian Pariwisata mempresentasikan Gunung ini di forum The 7th International Conference on UNESCO Global Geopark 2016 di Torbay, Inggris.
Gunung yang terletak di pulau Seribu Masjid ini juga telah dinilai langsung oleh tim asesor UNESCO.
Perjuangan yang memakan waktu cukup lama itu akhirnya berbuah manis. Sebuah surat pemberitahuan dari UNESCO telah diterima oleh tim Geopark Nasional Rinjani. Surat tersebut menyatakan bahwa Gunung Rinjani telah diverifikasi dan akan terdaftar sebagai UNESCO Global Geopark (UGG).
Kini Gunung kebanggaan warga NTB ini telah resmi ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark. Rencananya, penyerahan sertifikat Geopark bakal digelar bulan September 2018 mendatang di Adamelo Brenta Geopark, Itali.
Gunung ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Kawasan ini mencakup empat wilayah di Pulau Lombok, mulai dari Kabupaten Lombok Utara, Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Timur.
Salah satu pesona unggulan TNGR, adalah Danau Segara Anak yang berada pada ketinggian 2.010 meter dari permukaan laut. Danau Segara Anak berada di sebagian Gunung yang tingginya mencapai 3.726 meter dari permukaan laut.
Kini, setelah UNESCO resmi menetapkannya sebagai Global Geopark, Indonesia memiliki tiga lanskap alam yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark, termasuk Geopark Gunung Batur, Bali, dan Geopark Gunung Sewu, Jawa Timur.