News  

Merdeka Tapi Masih Ada VOC, Gatot Nurmantyo: Indonesia Hanya Manjakan Segelintir Orang Kaya

Eks Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Gatot Nurmantyo menilai Indonesia seolah berjalan di tempat, seperti pada masa penjajahan Belanda. Maksud Gatot, pemerintah serta DPR hari ini sangat berpihak pada kepentingan orang kaya.

Jika begini, kata Gatot, sama saja Indonesia merdeka namun masih ada unsur Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC).

“Negeri ini diproklamasikan bukan untuk memanjakan segelintir orang kaya, kalau begini sama saja kita merdeka tapi masih ada VOC, ini permasalahanya,” ujarnya dalam diskusi terkait 7 Tahun Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) Rabu, 20 Oktober 2021.

Dalam hal ini, Gatot menyoroti orang kaya di Tanah Air yang makin kaya pada masa pandemi Covid-19, sementara rakyat terus berjuang hidup. Gatot melihat hal kontras antara dua hal ini.

“Jumlah orang super kaya Indonesia dengan kekayaan lebih dari 100 juta USD atau Rp 1,4 triliun jumlahnya naik 22,29 persen dari tahun 2019, ini sangat luar biasa, kondisi ini sangat kontras dan ironis,” ungkapnya.

Lebih lanjut, petinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini mengingatkan, utang negara yang semakin menumpuk tak bisa diremehkan. Pasalnya, utang menupuk tersebut akan menjadi beban bagi anak-cucu kelak.

“Saya ingatkan, jangan remehkan bahaya dari utang-utang negara saat ini, beban cicilan utang negara yang membengkak dapat membuat rakyat lebih miskin,” katanya.

Bagi Gatot, pemerintah dan DPR harus lebih menunjukkan keberpihakan kepada masyarakat golongan bawah dan menengah dalam membuat kebijakan hingga undang-undang.

“Undang-undang dalam bidang ekonomi termasuk regulasi perpajakan, pertanian, kehutanan, dan sumber daya alam harus berpihak pada golongan bawah dan menengah,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Jokowi sudah menjabat sebagai presiden di Indonesia sejak tahun 2014. Tahun 2019, Jokowi berhasil terpilih dan kini dia sudah menjabat selama tujuh tahun lamanya. {galamedia}