Kritik Yaqut Soal Kemenag Hadiah Untuk NU, Arsul Sani: Mengerdilkan Sejarah Panjang Berdirinya Kemenag

Waketum PPP Arsul Sani ikut mengkritik pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut Kementerian Agama bukanlah hadiah negara untuk umat Islam, melainkan spesifik untuk Nahdlatul Ulama (NU).

Arsul menilai, banyak elemen-elemen Islam lainnya yang telah berperan besar dalam mendirikan Kemenag dalam sejarah.

“Pernyataan Menag bahwa Kemenag berdiri sebagai hadiah negara untuk NU ‘menyederhanakan’ sejarah berdirinya Kemenag,” kata Arsul kepada kumparan, Minggu (24/10).

“Jika kita membaca dengan teliti sejarah berdirinya Kemenag pasca kita merdeka, kesimpulan yang paling logis tentang Kemenag adalah bahwa berdirinya kementerian yang mengurusi masalah agama ini merupakan bagian dari perjuangan panjang seluruh elemen umat Islam pada saat itu,” imbuh dia.

Arsul mengatakan perjuangan berdirinya Kemenag dimulai sejak persiapan-persiapan kemerdekaan dilakukan oleh berbagai tokoh Islam.

Mereka saling berinteraksi dan juga berinteraksi dengan nasionalis baik di dalam maupun di luar sidang-sidang BPUPKI dan PPKI.

Diakuinya tokoh-tokoh NU saat itu sangat berperan. Apalagi Menag pertama dalam Kabinet Presidensial Soekarno adalah K.H. Wahid Hasyim, ayah Gus Dur yang merupakan putra pendiri NU Hadratussyaikh, KH Hasyim Asyari.

Namun, Arsul menekankan selain itu ada tokoh-tokoh Muhammadiyah hingga Syarikat Islam yang juga sangat menentukan pertumbuhan Kemenag.

“Ketika memasuki kabinet di bawah PM Sjahrir I, Menag dijabat KH M. Rasjidi yang notabene merupakan tokoh Masjumi-Muhammadiyah. Dalam masa lima tahun pertama kemerdekaan kita, Menag ada yang dari NU, Masyumi-Muhammadiyah, Syarikat Islam, juga tokoh Aceh.

Ini semua menunjukkan Kemenag itu berkat perjuangan tokoh-tokoh Islam lintas unsur dan kemudian jadi keputusan bersama dengan tokoh-tokoh nasionalis,” papar dia.

Arsul mengingatkan demi persatuan bangsa, Gus Yaqut harusnya menyampaikan bahwa berdirinya Kemenag adalah buah jerih payah seluruh pejuang Islam di masa kemerdekaan. Bahkan menurutnya, perjuangan pemeluk agama di luar agama Islam tak boleh dilupakan.

“Benar NU punya peran, tetapi bukan satu-satunya yang berperan. Sehingga lebih bijak kita untuk menyampaikan bahwa berdirinya Kemenag adalah berkat dan hasil perjuangan tokoh-tokoh Islam pada era kemerdekaan,” ucap dia.

Sebelumnya, Menag Gus Yaqut mengungkapkan sempat ada perdebatan dalam sejarah asal usul berdirinya Kemenag. Ia mengungkapkan ada sejumlah orang yang tidak setuju Kemenag hadir untuk melindungi semua umat beragama. Melainkan menjadi Kementerian Agama Islam karena merupakan hadiah negara untuk umat Islam.

“Saya bantah bukan, Kemenag itu hadiah negara untuk NU bukan untuk umat Islam secara umum tapi spesifik untuk NU. Jadi wajar kalau NU itu memanfaatkan peluang yang ada di Kemenag,” jelas Gus Yaqut dalam webinar RMI PBNU dalam peringatan Hari Santri 2021, Rabu (20/10). {kumparan}