Mengapa Beringin Tetap Kokoh Meski Diterpa Badai Korupsi?

Partai Golkar tengah diterpa masalah lantaran empat kadernya tersandung kasus korupsi. Meski begitu, kasus korupsi yang menjerat para kader Golkar dinilai tak akan berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas partai berlambang pohon beringin tersebut.

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati mengungkapkan, Partai Golkar mempunyai karakter resiliens, kapasitas untuk bisa bertahan dan bangkit dari masalah atau situasi sulit, dan kemudian bertumbuh lagi.

“Saya pikir Golkar mempunyai karakter resiliens seperti beringin ketika menghadapi badai politik, dampaknya mungkin tidak terlalu signifikan,” kata Wasisto kepada Merahputih.com, Kamis (21/10).

Sebagaimana diketahui, sejumlah kader Partai Golkar terjerat kasus korupsi dalam beberapa pekan terakhir. Mulai dari Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin yang ditangkap Kejaksaan Agung.

Kemudian Wakil Ketua DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Golkar Azis Syamsuddin yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Teranyar, Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin serta Bupati Kuantan Singingi (Kuansing) Andi Putra yang juga dicokok lembaga antirasuah.

Menurut Wasisto, Golkar tetap kokoh meski diterpa badai politik lantaran relasi faksi internal partai berimbang. Pasalnya, Golkar tidak bergantung pada figur, tetapi bertumpu pada mesin politik yang tumbuh secara merata.

“Sehingga bila kader terjerat korupsi, maka tidak menumbangkan partai ini,” ujar Wasisto. {merahputih}