Sri Mulyani Tuding Utang RI Tinggi Karena Warisan Masa Lalu, Said Didu: Menteri Keuangannya Sama

Menumpuknya utang Indonesia saat ini turut disorot publik, dari masyarakat hingga beberapa tokoh penting. Meski begitu, Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan tingginya utang Indonesia karena warisan masa lalu.

Terlebih, Sri Mulyani menjelaskan, utang Indonesia sudah parah dan memburuk saat krisis moneter tahun 1997-1998.

Selain itu, nilai tukar rupiah pada dolar AS juga berpengaruh terhadap melonjaknya utang Indonesia.

Namun, Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu tak setuju dengan pernyataan Sri Mulyani. “Warisan masa lalu? Mari Bicara data,” kata Said Didu melalui akun Twitter @msaid_didu.

Said Didu menjelaskan, pada tahun 2014 utang Indonesia masih di sekitar Rp2.600 triliun, sedangkan tahun 2021 utang mencapai Rp6.700 triliun.

“Utang dari periode 2004-2014 dari sekitar Rp1.400 triliun menjadi sekitar Rp2.600 triliun. Setahu saya Menkeunya sama dengan yang menambah dari periode 2014 – 2021 menjadi sekitar Rp6.700 triliun. Semoga jelas,” katanya.

Meski begitu, Sri Mulyani menjelaskan pemerintah terus memberika stimulus agar menjaga keberlangsungan ekonomi. {PR}