Mensos Ajak BKPRMI Perangi Hoaks Utamakan Tabayun

Mensos BKPRMI Perangi Hoaks

Menteri Sosial Idrus Marham mengajak Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) memerangi hoaks atau berita bohong. BKPRMI diharapkan menjadi bagian konstruktif dari kehidupan bangsa melalui ajaran Islam yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.

“Pemuda masjid harus menjadi pelopor kebaikan. Adik-adik (BKPRMI) harus menjadi rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana Islam mengajarkan,” kata Idrus di hadapan ratusan peserta Munas XIII BKPRMI di Jakarta, Senin, 23 April 2018

Idrus mengatakan, belakangan, informasi bohong alias hoaks cukup meresahkan. Arus berita palsu hampir sulit dibendung, utamanya di dunia maya.

“Sekarang ini banyak berita tidak benar. Ada fitnah kepada Presiden yang katanya pengikut komunis dan tidak memihak kepada umat. Saya kira ini tidak benar. BKPRMI harus menjadi pelopor memerangi hoaks,” imbau Idrus.

Untuk menangkal hoaks, kader BKPRMI diharapkan memperkuat akhlaqul karimah (akhlak yang baik). Kader BKPRMI juga diimbau mengedepankan tabayun atau klarifikasi menyikapi berita-berita yang bermunculan. Idrus menyatakan, BKPRMI menjadi titik tumpuan memerangi berita hoaks.

“Karena umat mayoritas, maka sebenarnya masalah bangsa ini adalah masalah umat Islam. Bila masalah umat Islam bisa diselesaikan, maka masalah bangsa juga bisa selesai,” beber Dia.

Idrus, juga turut meminta agar pemuda masjid menghapus stigma bahwa Islam identik dengan terorisme. BKPRMI juga diharapkan bisa menjadi pelopor dalam pemberdayaan ekonomi umat. Hal itu bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya, dengan melawan politik uang.

“Sejalan dengan visi pemerintah membangun dari pinggiran, masjid bisa menjadi pendorong pemberdayaan ekonomi umat. Karena masjid berdiri di seluruh pelosok negeri, termasuk kawasan perbatasan,” ujarnya.

Selaku Ketua Umum BKPMRI, Idrus juga menyampaikan pentingnya merajut silaturahmi dengan para alumni. Idrus berharap ke depan ada sinergi antara Ikatan Alumni (IKA) dengan BKPRMI.

Dia mengingatkan agar tak terjadi aksi saling tumpang-tindih antara senior dan junior ketika menjalankan tugas.

“Saya lihat IKA BKPRMI lebih BKPRMI dari pada BKPRMI. IKA BKPRMI adalah kumpulan senior yang lebih berperan sebagai pengawal nilai. Bukan pada urusan teknis,” ungkapnya.

Politikus partai Golkar ini juga menyinggung kelangsungan karier mantan pengurus BKPRMI dalam kaitannya dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI). Ia ingin jalinan kesinambungan karier para senior BKPRMI di DMI terus terjalin.

“DMI mestinya tempat pengabdian selanjutnya bagi mantan pengurus BKPRMI. Tapi kini saya lihat sudah hampir tidak ada lagi,” tukas dia.

Munas XIII BKPRMI dihadiri sebanyak 735 peserta dari seluruh Indonesia. Jajaran yang turut hadir dalam acara tersebut yakni dari unsur Dewan Pengurus Wilayah dan Dewan Pengurus Daerah.

Munas XIII BKPRMI mengusung tema ‘Aktualisasi Nilai Kemasjidan untuk kemajuan Umat dan Bangsa’. Acara ini diadakan sekaligus dalam rangka pemilihan pengurus baru dan penyusunan program dalam satu periode ke depan.