News  

Pangkas 97 Dari 237 Rute Penerbangan, Dirut Garuda Indonesia Minta Maaf

Permasalahan keuangan yang membelit Garuda Indonesia memaksa manajemen membatasi operasional. Teranyar, langkah yang bakal ditempuh maskapai pelat merah ini adalah memangkas rute penerbangan baik domestik maupun internasional.

Dalam rapat bersama Komisi VI DPR, Selasa (9/11), Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan rencana rute maskapai bakal dikurangi, dari semula 237 rute menjadi 140 rute.

Irfan mendapatkan sejumlah interupsi saat menyampaikan langkah tersebut. Semisal protes soal rencana rute Tarakan bakal ditutup.

Sembari meminta maaf beberapa kali dan minta dukungan, Irfan menegaskan rute-rute yang dinilai tidak efisien dan tidak menguntungkan akan ditutup.

“Komisi VI Bantu sepakati, kami lakukan bisnis plan, Garuda harus untung. Kita tahu bikin untung, salah satunya terdesak ada banyak tekanan buka rute,” ujar Irfan dalam rapat yang disiarkan virtual, Selasa (9/11).

“Kami minta dukungan, kalau bilang tutup Tarakan, banyak maaf karena kita enggak bisa lakukan, banyak maaf,” sambungnya.

Kebijakan ini juga sejalan dengan akan berkurangnya jumlah pesawat yang melayani penerbangan. Jumlah pesawat yang saat ini 202 unit bakal berkurang menjadi 134 di tahun 2022.

Ini lantaran sebagian besar pesawat bakal kena grounded oleh lessor. Langkah penutupan sejumlah rute penerbangan ini juga dilakukan sebagai jaminan kepada lessor bahwa perusahaan akan menguntungkan di masa mendatang.

“Yang bikin masalah ada excitement atau gaya-gayaan ke tempat yang tidak jelas keuntungannya, Amsterdam, London, Nagoya, kita tutup. Pak Erick bolak balik sampaikan ke direksi: tutup kalau tidak menguntungkan,” tuturnya.

“Ke China, Australia masih terbang karena untung isi kargo. Sekarang terbangnya seminggu sekali. Jeddah kita masih tutup,” kata Irfan menambahkan. {kumparan}