Imam Besar Istiqlal Jadi Cawapres Jokowi?

Imam Besar Istiqlal Nasaruddin Umar

Sosok cawapres pendamping Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi teka-teki. Terbaru, ada nama Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar.

Sinyal tersebut muncul setelah pertemuan tertutup Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dangan organisasi Ikhwanul Muballighin pimpinan KH Nasaruddin Umar dan KH Mujib Khudori.

Pertemuan itu sendiri terjadi di kantor DPP PDI Perjuangan, di Jalan Diponegoro 58, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/4/2018) pekan lalu.

Selain nama mantan Wakil Menteri Agama Republik Indonesia periode 2011-2014, juga ada nama Ketua ICMI Jimly Jimly Asshiddiqie dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.

Ketiga nama tersebut, disebut-sebut merupakan pegerucutan dari sekian nama yang dinilai pantas menjadi cawapres pendamping Jokowi di Pilpres 2019 dari kalangan non parpol.

Menanggapi hal itu, Sekjen PDIP Hasto Krisyanto memilih bungkam dan enggan membuka informasi dimaksud.

Ia juga tak mau mengungkap kriteria cawapres yang dinginkan PDIP untuk mendampingi mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Demikian disampaikan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kritiyanti di sela-sela acara Try Out SMBPTN PDIP 2018, di Season City Mall, Jakarta Barat, Minggu (29/4/2018).

“Belum ada, nanti, kan pertemuannya belum, gimana mau ngerucut Nanti, nanti (baru dijawab),” jawabnya. Akan tetapi, politisi asal Yogyakarta itu menepis kabar bahwa pihaknya sudah mengerucutkan pada tiga nama.

Sampai saat ini, lanjutnya, partai berlambang kepala banteng hitam itu sama sekali belum mengambil keputusan. “cawapres sampai sekarang belum diputuskan,” tegas Hasto.

Hasto menyatakan, kendati pencaftaran pasangan capres-cawapres Pilpres 2019 kurang empat bulan lagi, pihaknya tetap tak ingin buru-buru.

Anak buah Megawati Soekarnoputri itu menyatakan, pembahasan sosok cawapres baru akan dibahas bersama koalisi usai gelaran Pilkada Serentak 27 Juni 2018.

“Setelah itu baru dilakukan proses pencermatan secara mendalam. Karena yang dicari adalah pemimpin untuk rakyat,” terang Hasto.

Untuk diketahui, sampai sejauh ini, sudah sederet nama digadang-gadang bisa menjadi pendamping Joko Widodo.

Dari unsur parpol, ada nama Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PPP M. Romahurmuziy. Selain itu, ada juga nama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, dan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Tak ketinggalan nama politisi PDI Perjuangan yang juga menjabat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Sedangkan di luar parpol, tersiar nama Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Ketua ICMI Jimly Asshiddiqie, Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar sampai Gatot Nurmantyo.

Selain itu juga ada nama Kepala BIN, Budi Gunawan yang dikenal cukup dekat dengan Megawati Soekarnoputri.