Jeff Smith kembali berurusan dengan pihak kepolisian karena kasus narkoba. Ia ditangkap di rumahnya di kawasan Depok pada Rabu (8/12) sore.
Saat ditangkap, polisi menemukan bintang sinetron Putri untuk Pangeran itu sedang mengonsumsi narkotika jenis LSD (Lysergic Acid Diethylamide). Dari barang bukti yang ditemukan, polisi menyita 2 lembar LSD dari 50 lembar yang dipesan oleh Jeff.
“Yang bersangkutan ditangkap di rumahnya. Pada saat itu ia sedang menggunakan sendiri. LSD yang dipesan itu 50 dan sudah dihabiskan 48, jadi hanya tersisa 2. Untuk tempo waktu dihabiskan, nanti kita tanyakan, tapi pengakuannya dia memakai satu hari bisa empat lembar,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan, Kamis (9/12).
Zulpan mengatakan bahwa narkotika jenis LSD adalah narkotika yang secara penggunaan sangat mudah dipakai. Namun, narkotika jenis ini memiliki efek halusinasi.
“Jadi, ini narkotika jenis baru dan diburu oleh para pecandu karena penggunaannya yang mudah dan simpel. Ini tidak membutuhkan alat bantu seperti bong dan segala macam, cukup ditempelkan di lidah, sementara efek yang ditimbulkannya sama dengan narkotika jenis lain,” bebernya.
Alasan Klise Jeff Smith Pakai LSD
Ini bukan kali pertama Jeff berurusan dengan polisi. Sebelumnya, ia pernah ditangkap oleh polisi dari Polres Metro Jakarta Barat pada 15 April lalu karena kepemilikan ganja seberat 0,52 gram. Ia baru menghirup udara bebas pada 14 September.
Namun, kasus narkoba yang menjeratnya tak membuat Jeff kapok. Ia bahkan kembali mencoba barang haram itu dengan jenis yang berbeda.
“Ini yang kita dalami, dari mana yang bersangkutan mendapat pengetahuan dari narkotika jenis ini, bagaimana bisa terhubung dengan pemasok,” tutur Zulpan.
Lantas, alasan apa lagi yang diungkapkan Jeff Smith kali ini karena mencoba barang haram tersebut?
“Alasannya, ya, karena sebagai artis agar tidak capek dan fokus dalam pekerjaan. Padahal, kalau kita tahu efeknya, ini halusinasi yang ditimbulkan. Dia waktu diperiksa juga, kan, tes urinenya yang jelas dalam pengaruh LSD dan halusinasi,” pungkasnya. {kumparan}
