Riwayat Almarhum Haji Lulung Bangun Kerajaan Bisnis Di Tanah Abang

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Abraham Lunggana atau Haji Lulung, meninggal dunia pada hari ini pukul 10.15 WIB.

Sebelum meninggal, Lulung menjalani perawatan di RS Harapan Kita sejak awal Desember karena mengalami serangan jantung berulang akibat patah kateter, dan sempat kritis di ICU.

Haji Lulung adalah politikus PPP kawakan yang berkiprah di DKI Jakarta. Saat terjadi kisruh dualisme PPP yang dimenangkan kubu Romahumurziy, Lulung pindah ke PAN dan menjadi anggota DPR PAN di Pileg 2019.

Namun, pada Agustus 2021, ia mengundurkan diri dan kembali ke partai lamanya, PPP.

Nama Haji Lulung sempat mencuat pada 2013 karena perseteruannya dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang pada waktu itu menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Lulung yang saat itu menduduki posisi Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta disebut-sebut berada di balik sikap PKL Tanah Abang yang menolak direlokasi.

Haji Lulung memang tokoh yang disegani di pasar terbesar di Asia Tenggara tersebut. Pria kelahiran 24 Juli 1959 ini awalnya hanya pengumpul barang dan kardus bekas di Pasar Tanah Abang.

“Saya besar di Tanah Abang sejak menjadi tukang sampah, tukang loak, hingga punya bisnis properti, toko, operator parkir, dan jasa keamanan,” tutur Lulung dalam sebuah wawancara pada 2015.

Nasib Lulung mulai berubah saat terjadi konflik terbuka antara kelompok Timor yang dipimpin Hercules Rozario Marshal, yang ketika itu menguasai Tanah Abang, dengan kelompok Betawi yang dipimpin Muhammad Yusuf Muhi alias Bang Ucu. Haji Lulung masuk ke kubu Hercules waktu itu.

Sayangnya, Hercules gagal mempertahankan kekuasaannya di Tanah Abang.
Lulung kemudian dikejar-kejar oleh anak buah Bang Ucu. Tapi Bang Ucu melihat potensi Lulung dan kemudian malah memberikan perlindungan.

Pada tahun 2000, Haji Lulung akhirnya mengambil alih kekuasaan Bang Ucu dan menguasai usaha perparkiran dan pengamanan di Tanah Abang.

Lulung menempuh jalur resmi dengan mendirikan PT Putrajaya Perkasa, kemudian berkembang berturut-turut mendirikan PT Tujuh Fajar Gemilang dan PT Satu Komando Nusantara.

Selain itu, Lulung juga mendirikan kantor pengacara yang bernama Haji Lulung & Associates. Bisnisnya kian besar hingga mempekerjakan ribuan orang. Sebagai balas jasa, Lulung rutin mengirim setoran kepada Bang Ucu setiap bulan.

Dalam sebuah kesempatan, Lulung mengaku enggan disebut sebagai preman Tanah Abang. Ia mengaku berbisnis secara legal. “Kalau saya Preman, saya kok bisa memiliki 7.000 karyawan,” tegasnya. {kumparan}