News  

Menjawab Tuduhan Abu Janda Soal Intoleransi Umat Islam Yang Tak Ucapkan Selamat Natal

Beberapa waktu lalu, saya melihat sebuah postingan instagram yang datang melalui beranda. Saya tidak memfollow orang ini, tetapi entah mengapa algoritma instagram memuncul sebuah postingan dari orang ini.

Orang yang saya maksud adalah Permadi Arya atau biasa disebut sebagai Abu Janda. Saya tidak mengenal orang ini secara pribadi, tetapi karena postingannya berada di media sosial, maka sudah menjadi hak khalayak untuk dikomentari, dibela, dihujat, disalahkan atau dikutuk. Hal itu menjadi hak publik untuk melakukannya.

Mengenai postingan apa? Saya akan berikan narasi yang saya copas langsung dari akun instagram dimana postingan ini dipost oleh yang bersangkutan, tanpa menambahkan ataupun mengurangi satupun kata dari apa yang ia sampaikan. Begini isi narasinya: .

Saya seorang Muslim dan saya malu setiap tahun selalu ribut haram haramkan ucapan selamat natal, malu2in aja. padahal tidak ada ayat dalam AlQuran (maupun Hadits) yang berbunyi “dilarang mengucapkan selamat Natal”

Saya ada uang 50 juta, akan saya berikan kepada siapa saja yang bisa tunjukan ayat Al-Quran atau Hadits Nabi yang berbunyi “dilarang mengucapkan selamat Natal”, saya tunggu ๐Ÿ™ monggo bantu sebarkan videonya.

Dan di bawah ini adalah link statusnya.

https://www.instagram.com/p/CXfAp2mBk2P/

Selain narasi, yang bersangkutan juga mempost sebuah video yang berisi tantangan bagi umat Islam untuk mencari ayat dalam Al-Quran atau Hadits terkait pengharaman ucapan natal.

Demi Allah saya tidak ingin berpolemik terkait ucapan natal ini. Tetapi karena manusia seperti Permadi Arya menunjukkan kesombongan dan keangkuhannya, semoga Allah mengampuni segala kelakuannya, maka saya merasa tertantang menjawab logikanya. Dan Insya Allah, saya akan bantah logika Permadi Arya ini juga dengan logika.

Yang bisa saya simpulkan dari tantangannya adalah, menantang umat Islam untuk menunjukkan ayat Al-Quran atau Hadits Nabi yang berbunyi “dilarang mengucapkan selamat Natal”. Saya jawab, tidak ada ayat larangan.

Lalu logika sebaliknya pun bisa saya sampaikan kepada Permadi Arya, sekarang tunjukkan di mana ayat Quran ataupun Hadits yang memerintahkan untuk mengucapkan selamat natal?

Jika ada, saya berikan apapun yang Permadi Arya mau.

Lalu mengapa Umat Islam dianjurkan untuk tidak mengucapkan natal? Bagi saya, mudah. Allah tidak memerintahkan itu. Karena Umat Islam haruslah menjalankan perintah Allah SWT.

Jika Allah tidak memberikan perintah, maka cari larangannya, apakah Allah melarang? Jika larangan pun tidak tersirat, maka rujuk kepada hadits. Apabila dalam hadits tidak cukup rujukannya, maka Ulama bisa berijtihad untuk memutuskan hukum dari suatu perkara.

Atas sebab bagi saya perkara mengucapkan selamat natal ada dalam rona abu-abu, atau syubhat, maka sebaiknya ditinggalkan atau jangan dilakukan.

Dari An Nuโ€™man bin Basyir radhiyallahu โ€˜anhuma, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู’ุญูŽู„ุงูŽู„ูŽ ุจูŽูŠูู‘ู†ูŒ ูˆูŽุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู’ุญูŽุฑูŽุงู…ูŽ ุจูŽูŠูู‘ู†ูŒ ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ูŽุง ู…ูุดู’ุชูŽุจูู‡ูŽุงุชูŒ ู„ุงูŽ ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ูู‡ูู†ูŽู‘ ูƒูŽุซููŠุฑูŒ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ููŽู…ูŽู†ู ุงุชูŽู‘ู‚ูŽู‰ ุงู„ุดูู‘ุจูู‡ูŽุงุชู ุงุณู’ุชูŽุจู’ุฑูŽุฃูŽ ู„ูุฏููŠู†ูู‡ู ูˆูŽุนูุฑู’ุถูู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ ููู‰ ุงู„ุดูู‘ุจูู‡ูŽุงุชู ูˆูŽู‚ูŽุนูŽ ููู‰ ุงู„ู’ุญูŽุฑูŽุงู…ู ูƒูŽุงู„ุฑูŽู‘ุงุนูู‰ ูŠูŽุฑู’ุนูŽู‰ ุญูŽูˆู’ู„ูŽ ุงู„ู’ุญูู…ูŽู‰ ูŠููˆุดููƒู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฑู’ุชูŽุนูŽ ูููŠู‡ู ุฃูŽู„ุงูŽ ูˆูŽุฅูู†ูŽู‘ ู„ููƒูู„ูู‘ ู…ูŽู„ููƒู ุญูู…ู‹ู‰ ุฃูŽู„ุงูŽ ูˆูŽุฅูู†ูŽู‘ ุญูู…ูŽู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู…ูŽุญูŽุงุฑูู…ูู‡ู

โ€œSesungguhnya yang halal itu jelas, sebagaimana yang haram pun jelas. Di antara keduanya terdapat perkara syubhat -yang masih samar- yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang.

Barangsiapa yang menghindarkan diri dari perkara syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka ia bisa terjatuh pada perkara haram.

Sebagaimana ada pengembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar tanah larangan yang hampir menjerumuskannya. Ketahuilah, setiap raja memiliki tanah larangan dan tanah larangan Allah di bumi ini adalah perkara-perkara yang diharamkan-Nya.โ€ (HR. Bukhari no. 2051 dan Muslim no. 1599) Sumber

Kita Umat Islam menjalankan shalat karena diperintahkan Allah, kita diperintah menjalankan puasa karena juga diperintahkan Allah, kita memberikan zakat juga atas sebab perintah Allah, kami tidak memakan babi karena perintah Allah, kami tidak mengkonsumsi alkohol juga karena larangan Allah.

Kita Umat Islam juga wajib menjaga persaudaraan atas keberadaan penganut agama lain atas contoh yang diberikan Rasulullah Muhammad SAW saat beliau berhijrah memasuki Kota Madinah dan menunjukkan tauladan akan menjaga mereka yang berbeda keyakinan di bawah perlindungannya. Seluruh hal tersebut termaktub dalam piagam madinah. Islam sesederhana itu.

Kembali ke perkara ucapan natal, apakah boleh atau tidak umat Islam mengucapkannya? Perkara itu masih menjadi perdebatan, karena beberapa ulama memperbolehkan demi ukhuwah kebangsaan, dan beberapa ulama mengharamkan karena alasan aqidah dan hal lainnya.

Terlepas dari hal tersebut, Permadi Arya bagi saya sudah berlebihan dan terlalu arogan dengan menganggap Umat Islam yang tidak ingin mengucapkan selamat Natal sebagai bentuk intoleransi.

Lalu bagaimana kalau label intoleran itu saya lekatkan di jidatnya karena memaksakan apa yang tidak ingin orang lain lakukan?

Lalu dalam otak seorang Permadi Arya yang mengaku sebagai muslim, toleransi seperti apa yang harus kami jalankan lagi agar bisa memuaskan hasrat anda itu?

Kristen tidak pernah diganggu ibadahnya oleh muslim Indonesia, mereka setiap minggu masih bisa melaksanakan ibadah di gereja masing-masing. Alkitab pun bisa didapatkan secara bebas di manapun, tidak dalam kondisi kami Umat Islam membakarnya seperti yang pernah dilakukan Umat Kristiani di Swedia atau Prancis.

Kami sebagai mayoritas menjamin keamanan terhadap keberadaan Umat Kristiani serta umat agama lain di manapun mereka berada. Justru umat kristiani dan umat agama lain harusnya menunjuk hidung Permadi Arya, tentang di mana posisinya, jangan-jangan Permadi Arya memiliki maksud terselubung di agama kalian.

Tidakkah kalian melihat bahwa pengkhianat yang mendekat ke satu sisi pada akhirnya akan dikejar oleh kedua sisi, baik yang sedang dibela atau dilawannya.

Dan tulisan ini pun saya tutup untuk menantang balik Permadi Arya. Karena Umat Islam dalam setiap ibadah atau hari besar selalu memiliki landasan, baik itu Quran yang merupakan perintah Allah maupun Hadits yang merupakan contoh kehidupan Rasulullah SAW.

Lalu sekarang bagi Permadi Arya yang dalam perkara ini mencoba menjadi malaikat bagi umat kristiani, setidaknya paham, di mana rujukan, dasar, ataupun ayat pada alkitab yang menjelaskan serta diperintahkan Yesus kepada Umat Kristiani untuk merayakan Natal? Dan di mana rujukan pada bible yang menunjukkan hari lahir Yesus pada 25 Desember?

Sekian dan terimakasih.

Oleh Nateasa,ย Bukan Siapa-Siapa