Isu Perselingkuhan AH, Pengamat: Implikasi Pertarungan Faksi-Faksi Internal Golkar Jelang 2024

Pengamat politik Universitas Tanjungpura Pontianak, Dr Yulius Yohanes, M.Si, menilai, dibukanya isu perselingkuhan Airlangga Hartarto dan Rifa Handayani, implikasi dari pertarungan antar faksi di dalam tubuh Partai Golongan Karya (Golkar).

Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Perekonomian dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar. Rifa Handayani, pengusaha warga negara Indonesia yang sekarang menetap di Jepang.

“Ini bagian dari konflik internal di dalam tubuh Partai Golkar menghadapi Pemilihan Umum Presiden tahun 2024,” kata Yulius Yohanes, Selasa, 21 Desember 2021.

Apalagi Airlangga Hartarto santer akan mencalonkan diri dalam Pemilihan Umum Presiden tahun 2024.

Airlangga Hartarto, merupakan orang kepercayaan Presiden Joko Widodo, dan bidang tugas yang ditanganinya, berjalan cukup baik, terutama di dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di era Corona Virus Disease-19 (Covid-19).

Di dalam tubuh Golkar, menurut Yulius Yohanes, ada empat faksi, yaitu Faksi Luhut Binsar Panjaitan (Menteri Maritim dan Investasi), Faksi Aburizal Bakrie,

Faksi Jusuf Kalla (mantan Wakil Presiden Indonesia, 2004 – 2009, 2014 – 2019) dan Faksi Bambang Soesatyo (Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia). “Airlangga Hartarto, bagian dari Faksi Luhut Binsar Panjaitan,” ujar Yulius Yohanes.

Praktisi komunikasi Universitas Indonesia, Dr Ade Armando, mengatakan, isu perselingkuhan Airlangga Hartarto dengan pengusaha Indonesia yang menetap di Jepang, Rifa Handayani, bisa mengguncang stabilitas politik nasional.

“Karena bisa mengganggu roda pemerintahan Presiden Joko Widodo. Apalagi Airlangga Hartarto merupakan orang kepercayaan Presiden Joko Widodo, sehingga kesannya sarat dengan nuansa politik,” kata Ade Armando dalam Cokro Televisi Channel, dengan judul: Politik, Cinta, Rahasia dan Ancaman Airlangga Hartarto, Senin tengah malam, 20 Desember 2021.

Menurut Ade Armando, di satu sisi masalah pribadi seorang pejabat public selevel Airlangga Hartarto yang sekarang sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya (Golkar), kurang etis, diumbar ke publik.

Apalagi, kasus perkenalan keduanya dilaporkan terjadi di Jakarta tahun 2012. Satu tahun kemudian, muncul ancaman teror lewat jaringan WhatsApp dari nomor Airlangga Hartarto dan dilaporkan ke Majelis Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia pada Oktober 2013, tapi tidak ditanggapi.

Sempat muncul tahun 2017, tapi kemudian redup. Muncul lagi sejak enam bulan silam, lantaran Rifa Handayani dan suaminya, tidak mampu menangkis isu ada uang damai/tutup mulut Rp5 miliar yang diberikan Airlangga Hartarto.

Akhirnya Rifa Handayani dan suaminya memilih membuat laporan polisi di Polisi Daerah Metropolitan Jakarta Raya dan meminta perlindungan dengan Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM), sebagaimana konferensi pers di Jakarta, Jumat, 12 Desember 2021.

Dikatakan Ade Armando, laporan Rifa Handayani ke Polisi, harus dilihat dari hak seorang warga negara untuk mendapat keadilan hukum. Karena itu, sangat tergantung dari sikap Airlangga Hartarto di dalam menyelesaikan kasus ini.

Jadi, Airlangga Hartarto, idealnya segera memberikan klarifikasi. Rifa Handayani mengatakan, momen perkenalan terjadi di sebuah konser Jennifer Lopez alias J-Lo di kawasan Ancol pada tahun 2012.

Rifa Hanyadani dan Airlangga Hartarto, kemudian mulai menjalin komunikasi dan hubungan khusus. Pada tahun 2013, Rifa mulai mendapat ancaman dari sosok yang diduga dari istri Airlangga Hartarto. {suarapemred}