Tren Spirit Doll, Yandri Susanto Sarankan Masyarakat Adopsi Anak Terlantar

Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto mengingatkan masyarakat untuk tidak mengikuti tren mengadopsi spirit doll atau boneka arwah. Ia meminta masyarakat mengadopsi anak terlantar yang membutuhkan perhatian.

Hal ini berdasarkan maraknya tren mengadopsi spirit doll atau boneka arwah yang ramai dilakukan oleh sejumlah masyarakat, terutama kalangan selebriti.

“Ya sebaiknya dialihkan ke hal-hal yang positif ya, dalam artian bisa mengadopsi anak-anak yang telantar. Jadi jangan sampai salah arah,” ujar Yandri dalam keterangan pers yang diterima Parlementaria, Jumat (7/1/2022).

Menurutnya, banyak pihak dari sesama manusia yang lebih layak diadopsi ketimbang mengadopsi boneka.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyayangkan ramainya tren tersebut di tengah masyarakat.

“Ya kalau mau mengadopsi tentu banyak yang lebih layak untuk diadopsi, kan, yang benar-benar punya kriteria untuk diadopsi. Artinya, banyak orang yang nggak mampu, mungkin ada anak-anak yang telantar, mungkin itu lebih menyentuh makna kata adopsi sendiri,” ujar Yandri.

“Saya ikut menyayangkan kalau itu memang menjadi semacam kebiasaan atau tren dari kalangan orang-orang berada, apalagi public figure. Jadi sebaiknya kasih contoh itu ya contoh yang lebih bermakna, dalam artian, saya sarankan untuk mengadopsi orang-orang yang benar-benar membutuhkan uluran tangan,” sambung Yandri.

Pasalnya, legislator dapil Banten II tersebut menyebut masih banyak masyarakat yang perlu dibantu oleh kalangan ekonomi atas, seperti para artis, di tengah situasi pandemi. Dia menyebut boneka arwah yang dikaitkan dengan hal-hal mistis justru cenderung menyesatkan.

“Kan kalau kita mengadopsi anak yatim atau orang tidak mampu, ada kekuatan di situ. Ada makna sebagai manusia untuk mencintai sesama.

Tapi kalau dikaitkan dengan mistis, kemudian bisa melakukan sesuatu dengan hal yang berbau mistis, ini menurut saya tidak positif, cenderung menyesatkan. Jadi kalau ingin mengadopsi, adopsilah orang-orang yang benar-benar perlu diadopsi,” lanjut kata Yandri. {dpr}