Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi mengatakan tugas membangun daerah merupakan tanggung jawab putra daerah. Tak mungkin untuk membangun Sumut menjadi lebih maju harus mengimpor orang lain.
“Kita semua dikasih Tuhan, apa yang enggak bisa. Ada laut, ada gunung. Kita yang mengelola itu. Kalau tidak sama bapak-bapak, sama siapa lagi saya bicara lagi,” kata Edy di sela kunjungan Pengurus Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) di Rumah Dinas Gubernur, Senin (10/1).
Eks Pangkostrad tersebut berharap perguruan tinggi bisa meningkatkan soft skill mahasiswa. Dengan begitu diharapkan mahasiswa yang telah lulus kuliah bisa ikut membangun Sumut.
“Apakah kita perlu orang dari Singapura dulu, untuk memimpin Sumatera Utara ini. Atau kita pilih orang dari Eropa dulu untuk memimpin, kalau sudah jadi, nanti balikkan lagi ke aku ya,” papar Edy.
Dalam kesempatan itu, Edy juga sempat menyampaikan guyonan akan meminjam Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, untuk membangun Sumut.
“Tidak usah saya bicara ke luar negeri. Atau Saya pinjam dari Jakarta, Anies lah. Kau pimpin dulu, kalau nanti sudah beres, kembalikan lagi kepada ku. Tapi, tidak seperti itu,” ujar Edy.
Edy berharap para civitas akademik bisa bekerjasama membangun Sumut. Edy pun berjanji akan memberikan fasilitas
“Satu minggu saya dilantik menjadi gubernur, para rektor ini saya tanyakan apa mau kita buat. Tiga tahun saya jadi rektor tak jalan juga,” urainya.
Selain itu, Edy ingin agar perguruan tinggi di Sumut mempersiapkan mahasiswa menjadi lebih baik lagi. Sehingga nantinya mereka bisa memberikan kontribusi untuk membangun Sumut.
“Kalau enggak dididik dan dipersiapkan dengan baik, apa mungkin kita menguasai dunia. Jangan hanya sekolah-sekolah saja, mau ngapain? Itu yang sekolah, bagaimana yang tidak sekolah, lebih parah lagi,” paparnya. {cnn}
