Sebut Wacana Koalisi Golkar-Demokrat-PKS Bak Obrolan Warung Kopi, Viva Yoga Mauladi: Tapi Penting!

Partai Amanat Nasional (PAN) menganggap rencana koalisi poros nasionalis-religius PKS, Demokrat, dan Golkar sebatas wacana. PAN menilai poros tersebut sebagai sebuah perbincangan di warung kopi tapi penting.

“Saat ini pembentukan koalisi partai politik untuk pemilu presiden masih sebatas wacana, testing the water. Perbincangan koalisi masih dalam fase perbincangan di warung kopi,” kata Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi saat dihubungi, Sabtu (15/1/2022).

Menurut Viva, meskipun hanya sebatas perbincangan di warung kopi, wacana tersebut penting untuk menyamakan persepsi dan kepentingan politik. Seperti merumuskan bentuk dasar koalisi hingga mencari nama kandidat yang akan diusung sebagai capres dan cawapres.

“Meski sebatas perbincangan di warung kopi, hal ini penting untuk menyamakan persepsi dan kepentingan politik, mencari titik temu untuk merumuskan platform koalisi, termasuk nama-nama yang akan diusung sebagai capres atau cawapres,” ujarnya.

Viva menuturkan sejauh ini belum ada partai yang secara resmi menyatakan telah membangun koalisi untuk pilpres. Dia menyebut semua partai harus berkoalisi untuk memenuhi ambang batas pencapresan atau presidential threshold 20%, kecuali PDIP.

“Belum ada satu partai pun yang secara resmi menyatakan membangun koalisi di Pilpres. Kecuali PDIP, semua partai politik harus berkoalisi jika mengusung capres atau cawapres karena harus memenuhi syarat 20% presidential threshold sesuai UU No 7 tahun 2017 tentang Pemilu,” tuturnya.

Lebih lanjut PAN, kata Viva, mengapresiasi wacana poros nasionalis-religius tersebut. Wacana itu dinilai bisa membangun nilai positif dalam perencanaan koalisi Pilres 2024 antar-partai politik.

“Untuk itu, PAN mengapresiasi dan senang jika ada forum silaturahmi antar-pimpinan partai politik. Hal itu akan membangun nilai positif dalam perencanaan koalisi partai di Pemilu presiden,” imbuhnya.

Untuk diketahui, pada Pilpres 2024, PKS berencana membangun koalisi poros nasionalis-religius. Rencana itu lantas disambut hangat oleh Demokrat dan Golkar.

Rencana PKS membangun koalisi nasionalis-religius itu diungkap oleh Wakil Ketua Majelis Syura PKS Mohamad Sohibul Iman dalam konferensi pers, Kamis (14/1/2022).

Sohibul menilai koalisi poros Islam kini menjadi alternatif bagi PKS karena mempertimbangkan kondisi segmentasi masyarakat. Karena itulah, kata Sohibul, PKS tidak menutup kemungkinan akan berkoalisi dengan partai nasionalis-religius.

“Terkait dengan pembentukan partai Islam, saya kira itu salah satu alternatif yang mungkin bila terbentuk koalisi. Tetapi sebagaimana yang menjadi keputusan dari Majelis Syuro VI pada hari ini, kita melihat bahwa suasana kenegaraan kita hari ini yang sekarang mengalami segregasi, segmentasi yang sangat luar biasa,” kata Sohibul.

“Untuk itu, PKS ingin membangun koalisi yang lintas, tadi disebutkan nasionalis-religius, itu harus kita persatukan,” ujarnya.

Sohibul mengatakan pihaknya akan juga membangun komunikasi dengan partai nasionalis demi mewujudkan persatuan ke depan.

“Jadi tentu kami akan bersama-sama dengan partai-partai Islam, bersama-sama untuk kemudian menjalin komunikasi juga dengan partai-partai nasionalis untuk membentuk sebuah koalisi yang akan mempersatukan bangsa kita ke depan, insyaallah,” ujarnya.

Rencana PKS itu ternyata disambut baik oleh Golkar dan Demokrat. Kedua partai itu tertarik berkoalisi dengan PKS. {detik}