Peneliti Australia Tertarik Gaya Politik Dedi Mulyadi

Peneliti Australi Tertarik Gaya Politik Dedi Mulyadi

Peneliti dari Australian National University Eve Warburton mengatakan jika dirinya tertarik dengan gaya politik berbasis kebudayaan yang digelorakan mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi.

Pemicu daya tarik Eve tersebut berawal dari perhelatan pilkada serentak di Indonesia, salah satunya Pilgub Jabar. Alasannya pilkada di tanah Priangan ini menjadi barometer bagi perpolitikan di Indonesia.

“Saya sengaja terbang dari Australia, ke Jabar, tepatnya ke Purwakarta,” ujar Eve, Senin (4/6/2018). Eve berpendapat jika di Indonesia memiliki ragam politik. Namun, yang menjadi sumber pemberitaan media di Australia sangat sedikit.

Dari yang sedikit itu, yang pernah diberitakan media asal benua Kanguru itu salah satunya Dedi Mulyadi. Untuk itu dirinya sangat tertarik melakukan penelitian terhadap politisi Partai Golkar tersebut.

Apalagi gaya politik yang ditawarkan Dedi Mulyadi sangat berbeda. Yaitu politik dengan pendekatan linear, humanis, pluralisme dan kebudayaan. Konsep ini sangat menarik. Apalagi, setelah bertemu langsung sosok Dedi, dirinya sangat senang.

Pasalnya, calon wakil gubernur Jabar nomor urut 4 itu sangat terbuka terhadap siapa saja. Selain itu, untuk bertemu mantan kepala daerah dua periode di PUrwakarta itu sangat mudah. Tidak ada pengamanan khusus.

Menurutnya, hasil pertemuannya dengan Dedi akan menjadi rujukan penelitiannya. Penelitian tersebut akan dijadikan jurnal dan karya akademis. Bahkan, dari hasil bincang-bincang antara dirinya dengan Dedi bisa menjadi tulisan khusus di sejumlah media yang ada di Singapura.

“Hasil perbincangan kami ini jadi jurnal khusus di media Singapura. Sebab saya juga bekerja di negara tersebut,” ujar Eve.

Sementara itu, Dedi yang berpasangan dengan Deddy Mizwar di Pilgub Jabar itu mengaku sangat mengapresiasi dengan pihak-pihak yang tertarik dengan konsep politiknya. Apalagi ada peneliti dari Australia yang tertarik dengan pilkada serentak, termasuk pilkada di Jabar.

Menurutnya, hal itu membuktikan jika pemilihan kepala daerah ini memang sangat menarik. Serta hal itu juga menjadi proses untuk pembelajaran bagi masyarakat, termasuk politisi.

“Terima kasih, sudah mau berkunjung ke Purwakarta. Kami berharap Pilgub Jabar dan pilkada serentak ini, bisa berjalan dengan aman, damai dan kondusif,” ujarnya.

Terkait konsep politiknya, Dedi menuturkan, saat ini perlu perubahan metodologi yang digunakan para politisi. Sebab zamannya sudah berubah. Sudah saatnya para pemimpin maupun politisi melayani rakyat dengan hati.

Selain itu, politik saat ini harus ada implikasinya langsung ke masyarakat. Karena itu, sudah saatnya pemimpin buka hati, mata dan telinga. Supaya bisa mendengar keluh kesah masyarakat. Serta ada solusinya.

“Jangan sampai politisi ini hadir di tengah-tengah masyarakat saat butuhnya saja. Sedangkan masalah masyarakat tidak ada solusinya. Kita bekerja dengan hati. Supaya ada solusi bagi masyarakat,” ujar Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat ini.