Muhammadiyah Luncurkan MieMu, Mi Instan Berbahan Singkong Yang Siap Rambah Pasar Ekspor

Inovasi dan persaingan bisnis produk mi instan saat ini semakin berkembang. Terutama karena bertambahnya pelaku usaha mi instan yang datang dari salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah.

Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surakarta meluncurkan produk MieMu. Berbeda dengan merek mi instan lain, MieMu ini berbahan dasar tepung singkong atau mocaf sehingga diklaim lebih sehat karena rendah gula.

“Kebutuhan mie sehat itu semakin hari semakin luas. Apalagi mi berbahan mocaf. Keinginan menyediakan pangan yang sehat, harga terjangkau dan berkualitas untuk masyarakat ini lah yang menjadi dasar pemikiran awal,” ujar Ketua MEK PDM Solo, Umar Hasyim, kepada kumparan, Minggu (6/2).

Sekretaris Pelaksana dan PIC MieMu, Nurul Khawari, menjelaskan awal mula tercetusnya ide bisnis ini. Awalnya, MEK Solo memikirkan usaha produktif apa yang bisa membangun jejaring bisnis yang baik serta memiliki potensi usaha yang cukup menarik di tengah pandemi COVID-19.

“Lahirlah keinginan untuk mendirikan MieMu ini, prosesnya cukup lama sekitar 6 bulan lebih dari tahun kemarin. Kita test food bersama pimpinan Muhammadiyah, kemudian kita merumuskan beberapa hal terkait pembentukan bisnis usaha pembuatan mi,” jelas Nurul.

Setelah persiapan bisnis MieMu ini dirasa cukup, MEK Solo melakukan soft launching MieMu yang sudah dilakukan selama seminggu ini. Walaupun baru, ternyata peminat produk ini sudah membeludak datang dari berbagai daerah.

“Bisa disebut membeludak ya permintaannya, sampai hari ini sudah ada lebih dari 2.000 yang meminta jadi agen, sekitar 1.500 lebih itu sudah jadi agen, selebihnya masih mau icip-icip (mencicipi),” imbuh dia.

“Bahkan kemarin ada yang minat mau dikirimi dari Sudan, Afrika, Amerika, Malaysia. Sudah banyak permintaan dari luar negeri cuma kami masih menjangkau wilayah-wilayah sini dulu, Jakarta atau Pulau Jawa dulu. Sesegera mungkin kita ke luar Jawa,” lanjut Nurul.

Nurul melanjutkan, saat ini produksi MieMu terbatas karena masih dalam tahap soft launching. Target awal distribusi MieMu ini pun hanya Solo Raya dan Jawa Tengah. Namun, distribusi ini akan diperluas ke beberapa daerah di Jawa maupun luar Jawa sesegera mungkin.

Selain itu, karena produksi masih terbatas, Nurul menuturkan pihaknya masih memetakan atau mengklasifikasi permintaan dan menata jaringan bisnis agar target pasar bisa lebih jelas dan tertata, sehingga belum melayani pengiriman jarak jauh.

“Pengiriman jauh mungkin akan kita kirim akhir bulan ini, ini masih terbatas di majelis-majelis kita saja. Soft launching kan tujuannya kita membangun jaringan bisnisnya dulu,” katanya.

Nurul menjelaskan, mi berbahan dasar mocaf ini dijual dalam tiga varian, yaitu mi goreng, mi rebus rasa soto mi, dan mi rebus rasa ayam bawang. MieMu juga tidak menggunakan MSG sehingga aman bagi kesehatan terutama bagi anak-anak. {kumparan}