Junimart Girsang: Insiden di Desa Wadas Sepenuhnya Tanggung Jawab Ganjar Bukan Jokowi

Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi PDIP, Junimart Girsang menyatakan insiden yang terjadi di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng) murni tanggung jawab Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dan jajarannya.

“Ini murni tanggung jawab pemerintah dalam hal ini Gubernur Jateng dan turunannya untuk menyelesaikan,” kata Junimart lewat pesan singkat, Kamis (10/2).

Junimat menyebut penyelesaian masalah yang terjadi di Desa Wadas tidak perlu menyeret-nyeret Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Mosok untuk hal demikian ini ada yang minta Presiden bertanggung jawab,” ujarnya.

Politikus PDIP itu menilai insiden di Desa Wadas ini bersifat insidental tanpa direncanakan untuk ricuh. Ia yakin masalah ini bisa selesai lewat dialog.

Lebih lanjut, Junimart berharap semua pihak memahami dasar masalah kekisruhan yang terjadi di Desa Wadas Ia meminta tak ada yang langsung membuat konklusi atau menjustifikasi kesalahan kepada pihak-pihak tertentu.

Junimart juga mengajak semua pihak menunggu penjelasan konkret yang sesuai fakta tentang kekisruhan di Desa Wadas dari Ganjar dan Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi.

“Tanggung jawab kita semua sebagai anak bangsa untuk menjaga, memelihara situasi kondusif,” katanya.

Desa Wadas menjadi sorotan nasional usai aparat kepolisian diterjunkan ke desa itu pada Selasa (8/2). Pasukan polisi bersenjata lengkap dikerahkan untuk mengawal pengukuran lahan tambang batu andesit proyek Bendungan Bener.

Namun, anggota kepolisian tak hanya mengawal tim BPN. Mereka juga menangkap warga Desa Wadas yang dianggap memprovokasi penolakan rencana penambangan tersebut. Total 67 warga ditangkap. Kemarin puluhan warga itu sudah dilepaskan.

Pengerahan personel kepolisian dalam jumlah banyak ke Desa Wadas terjadi pada Selasa (8/2). Tindakan ini menuai kritik dari banyak pihak. Polisi serta pejabat terkait diminta segera menarik pasukan bersenjata lengkap dari Wadas.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta maaf atas insiden yang terjadi di Desa Wadas. Dia beralasan kehadiran aparat tersebut semata-mata hanya untuk mengukur lahan untuk proyek Bendungan Bener.

“Pertama, saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat Purworejo dan khususnya masyarakat di Wadas. Karena kemarin mungkin ada yang merasa tidak nyaman, saya minta maaf,” kata Ganjar dalam konferensi pers yang digelar Rabu (9/2). {cnn}