Nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah kembali menguat pagi ini. Mengutip Reuters, Selasa (3/7/2018), dolar AS berada di level Rp 14.428.
Dari data yang disajikan, nilai tukar dollar AS terhadap rupiah yang mencapai level Rp 14.428 merupakan yang tertinggi pada tahun ini (year to date). Sebelumnya nilai tukar tertinggi tahun ini terjadi pada pekan lalu di angka Rp 14.410.
Menguatnya kembali dollar AS berlanjut dari kemarin yang sempat menyentuh level Rp 14.400. Mata uang Paman Sam bergerak naik dari sebelumnya di level Rp 14.375.
Langkah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate menjadi 5,25% atau naik 50 basis poin (bps) dari 4,75% pada Jumat pekan lalu belum cukup ampuh meredam gejolak dollar AS.
Direktur Riset Center of Reform on Economy (CORE) Indonesia Piter Abdullah Redjalam memprediksi langkah Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate justru bertolak belakang dengan keinginan pasar.
“Saya khawatir ini menunjukkan kebijakan BI yang baru yaitu menaikkan suku bunga acuan 50 bps justru kontra produktif, efeknya negatif karena terlalu naik besar,” kata Piter, Jakarta, Senin (2/7/2018) kemarin.
Menurutnya, BI cukup menaikkan bunga acuan 25 bps untuk mencegah pelemahan rupiah lebih besar, bukan untuk menguatkan rupiah dengan segera.
Pelemahan nilai tukar terhadap dollar AS tidak hanya dirasakan rupiah, mata uang negara maju seperti euro dan poundsterling juga melemah terhadap The Greenback.
Membaiknya neraca perdagangan Indonesia Juni juga diharapkan bisa meredam gejolak dollar AS terhadap rupiah. “Kita harapkan neraca perdagangan bulan Juni membaik setidaknya kalau masih defisit hanya tipis,” kata Piter.
