News  

Sujiwo Tejo Justru Sedih Banyak Yang Bela Wayang: Mereka Yang Penting Gaduh! Nonton Wayang Saja Tak Pernah

Budayawan Sujiwo Tejo ikut angkat bicara terkait polemik wayang haram dan pemusnahan wayang seperti yang ditudingkan kepada Ustadz Khalid Basalamah.

Namun menurut Sujiwo Tejo, tanpa dimusnahkan wayang akan musnah dengan sendirinya jika tidak ada yang menonton atau yang menanggap.

Pendapat wayang akan musnah sendiri bukan tanpa sebab. Alasannya menurut Sujiwo Tejo karena pertunjukan wayang sudah tak lagi diminati masyarakat. Ia pun mengaku tidak senang banyak orang yang membela wayang.

“Mbah bangga wayang banyak yang ngebelain? Malah sedih,” ungkap Sujiwo Tejo.

“Sebab bagi mereka mungkin yang penting gaduh, bukan ngebela wayang. Nonton wayang aja mungkin gak pernah. Apalagi nanggap wayang. Tanpa dimusnahkan, wayang akan musnah sendiri kalau gak ada lagi yang nonton atau nanggap,” tulis Sujiwo Tejo dalam akun Twitternya.

Presiden Jancukers ini mengaku enggan menanggapi polemik wayang haram lebih jauh. “Aku banyak dimintai tanggapan soal bahwa wayang harus dimusnahkan sebab haram. Tak satu pun kutanggapi,” tutur Sujiwo Tejo melalui akun twitternya.

Ia pun berpesan kepada yang ingin menghapus wayang untuk menghapus bayangannya sendiri.

“Yang ingin menghapus wayang atau bayangan, silahkan hapus dulu bayangannya sendiri. Awal itu gelap. Lalu mulai tampak segala hal berkat cahaya. Cahaya itulah akal atau pengetahuan. Dan setiap cahaya akan menimbulkan bayangan. Itu sebabnya wayang selalu bercerita tentang hal-hal non akal atau misteri,” sambungnya.

USTAD KHALID DILAPORKAN POLISI

Polemik wayang haram bermula dari ancaman Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Wilayah Banyumas Raya bakal melaporkan Ustadz Khalid Basalamah ke Bareskrim Mabes Polri terkait dengan viralnya video ceramah di media sosial yang menyatakan wayang lebih baik dimusnahkan atau dihilangkan.

“Kalau hanya dinyatakan dilarang (dalam Islam), itu sudah biasa. Tapi dalam anak kalimat berikutnya ada ujaran ‘lebih baik dimusnahkan’, ini sangat menyakitkan kami,” kata Koordinator Pepadi Wilayah Banyumas Raya, Bambang Barata Aji di Banyumas, Jawa Tengah, seperti dinukil dari Antara, Ahad (13/2/2022).

Ustadz Khalid Basalamah yang diacam akan dilaporkan ke polisi langsung mengklarifikasi sekaligus meminta maaf terkait video tersebut. Meski begitu, Ustadz Khalid menyampaikan jika tidak ada kata-kata darinya yang mengharamkan wayang dalam potongan video viral di media sosial tersebut.

“Tanpa dimusnahkan, wayang akan musnah sendiri kalau gak ada lagi yang nonton atau nanggap” — Sujiwo Tejo.

Dalam akun resmi Instagramnya, @khalidsasalamahofficial, Senin (14/2/2022), Ustadz Khalid menegaskan dalam jawaban di potongan video yang viral tersebut, tidak ada kata-katanya yang mengharamkan wayang. Ia menyampaikan hanya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi.

“Video ini teman-teman kami buat untuk klarifikasi sekaligus permohonan maaf atas potongan pertanyaan yang diajukan salah satu cuma beberapa tahun baru di Masjid Blok M di Jakarta, dan sekaligus jawaban kami tentang masalah wayang,” kata Ustadz Khalid.

“Saya akan coba mengklarifikasi jawaban kami, saya coba bagi menjadi tiga bagian saudaraku seimam juga sebangsa dan setanah air. Yang pertama adalah lingkupnya adalah pengajian kami dan jawaban seorang dai Muslim kepada penyanya Muslim. Itu dulu batasannya.”

“Dan saya pada saat ditanyakan masalah wayang, saya mengatakan alangkah baiknya dan kami sarankan, kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi jangan menjadikan tradisi sebagai Islam. Dan tidak ada kata-kata saya di situ mengharamkan,” kata Ustad Khalid menegaskan.

“Saya mengajak agar menjadikan Islam sebagai tradisi, makna kata-kata ini juga kalau ada tradisi yang sejalan dengan Islam, tidak ada masalah dan kalau bentrok sama Islam ada baiknya ditinggalkan, ini sebuah saran.” {republika}