Rusak Otak Permanen, Ajax Amsterdam Sepakat Ganti Rugi Rp.127 Miliar Untuk Abdelhak Nouri

Abdelhak Nouri sudah tak bisa lagi bermain sepak bola di level profesional karena kondisi kesehatan yang dideritanya. Terkait hal itu, setuju membayar ganti rugi sebesar 7,85 juta euro (sekitar Rp 127 miliar) kepada keluarga si pemain.

Pada 8 Juli 2017, Nouri kolaps saat memperkuat Ajax dalam uji tanding menghadapi Werder Bremen. Nyawanya berhasil diselamatkan, tetapi ia dinyatakan mengalami kerusakan otak permanen akibat aritmia atau kelainan detak jantung yang membuat suplai oksigen ke otaknya terhenti.

Nouri bahkan dilaporkan baru dinyatakan terlepas dari koma setelah insiden kolaps itu pada Agustus 2018. Akibat kondisi tersebut, Nouri terpaksa harus pensiun dini.

Ajax dituding bertanggung jawab atas perawatan medis yang tidak memadai. Manajer Umum Ajax, Edwin van der Sar, mengatakan bahwa pihak klub sepakat untuk membayar uang ganti rugi kepada keluarga Nouri.

“Bagus bahwa kesepakatan telah dicapai, sehingga kami dapat menyimpulkan ini,” kata Van der Sar, dikutip dari BBC.

“Kami semua menyadari bahwa penderitaan untuk Abdelhak, dan orang-orang yang dicintainya, belum berakhir. Ini tetap menjadi situasi yang sangat menyedihkan, itulah yang kami rasakan di sini di Ajax juga,” lanjutnya.

Menurut laporan BBC, hasil investigasi menemukan bahwa petugas medis Ajax menghabiskan waktu terlalu lama untuk membersihkan saluran pernapasan Abdelhak Nouri. Keterlambatan pemakaian defibrillator juga menjadi sorotan.

Ajax telah membayar perawatannya sejak itu dan mengatakan mereka akan terus melakukannya. Keluarga Nouri sebelumnya menggugat klub dan mereka sekarang telah menyetujui penyelesaian damai, alih-alih pergi ke Komite Arbitrase KNVB (Federasi Sepak Bola Belanda).

Abdelhak Nouri sebelumnya pernah membela Timnas Belanda U-21 dan telah bermain 15 kali untuk tim utama Ajax.

Dulu, ia mengenakan nomor punggung 34 di Ajax dan kini nomor itu kini dipensiunkan. Raksasa Belanda itu juga memberikan Trofi Abdelhak Nouri setiap tahun kepada pemain akademi terbaik mereka. {kumparan}